Nikah cuma karena kesalahpahaman? Hanya untuk keuntungan bisnis keluarga? Apakah mampu mereka menjalaninya?.
Jevan yang masih memiliki masalah di masa lalu nya, dan Felsya yang tidak tahu apa-apa terjebak takdir, di tuntut untuk menerima segalanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ Happy Reading! ~ • •
Rio, Renata, dan Jevan saling duduk santai di depan televisi yang sedang menayangkan acara variety show lokal yang terkadang membuat mereka bertiga refleks tertawa. Jevan sebenarnya mempunyai kakak laki-laki yang sama tampannya seperti dirinya. Namun kakaknya ini sudah berkeluarga dan jarang sekali mengunjungi mereka lantaran sibuk bekerja sebagai TNI AU di luar kota.
Jevan hendak mengambil minuman di dapur, dan tiba-tiba ada panggilan telepon dari nomor yang tidak di kenal. Awalnya ia berniat untuk tidak mengangkatnya, tetapi nomor itu terus menelponnya beberapa kali.
"Halo? Dengan siapa ya maaf?." Ucap Jevan bingung sambil meneguk air putih di gelasnya.
"Benar Jevan kan?, Bisa tolong kesini dan ajak keluarga mu juga? Ada yang ingin kami bicarakan. Saya Fella, kakak Felsya masih ingat kan?." Jevan kembali menatap nomor di layar handphone nya, ia pikir masalah itu sudah tidak akan di perpanjang lagi.
Tetapi, dari nada bicara Fella sepertinya ada masalah serius yang berkaitan kejadian waktu itu. Ini ke tiga bulan nya Jevan tidak pernah melihat Felsya, dulu kenapa mereka bisa bertemu dan terkait kejadian janggal mereka berdua, karena waktu itu adalah Jevan dan keluarganya sedang weekend berkunjung ke rumah kakeknya yang ada di Surabaya, dan ketika Jevan berjalan-jalan malam itu ia bertemu Felsya yang memasuki klub malam.
Awalnya ia pikir bukan Felsya, karena tidak mungkin seorang Felsya berani memasuki tempat penuh dosa itu. Namun karena penasaran, Jevan akhirnya menyusul ke dalam klub, saat itulah benar dia adalah Felsya yang hampir saja di terkam buaya berhidung belang.
Jevan mematikan sambungan teleponnya dengan Fella dengan tatapan kosong setelah Fella menyebutkan kalau Felsya telah hamil anaknya. Ia berjalan menuju tempat kedua orangtuanya yang sedang asik tertawa senang, Jevan tidak tega memberitahukannya tentang kehamilan Felsya di depan mereka.
Ia masih tidak menyangka kejadian itu membawa malapetaka bagi masa depannya dan Felsya. "Hmm." Jevan mencoba membuat Rio dan Renata menatapnya.
"Kemana aja kamu, tadi ada yang lucu banget loh, ahahah." Jevan terdiam dan menundukkan kepalanya, membuat Rio dan Renata menatapnya bingung.
"Kamu kenapa Jev? Sakit?." Jevan menggeleng, dan langsung memeluk Mamahnya. Renata saling menatap Rio dan mengelus bahu Jevan lembut.
"Bunda, Ayah, Jevan minta maaf." Ucapnya pelan melepaskan pelukannya Renata.
"Minta maaf kenapa? Kamu ada apa sih? Salah ambil minum apa gimana?." Tanya Rio penasaran. Jevan menggeleng dan menelan ludahnya bersiap untuk berbicara.
"Felsya."
"Felsya? Kenapa?."
"Felsya katanya hamil anak Jevan." Rio dan Renata sontak terkejut dan menjauh pelan. Jevan tahu ini akan mengejutkan mereka, begitupun dirinya yang masih tidak percaya dengan kenyataannya.