09. Mendadak

45 11 1
                                    

~ Happy Reading! ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading! ~


"EL! liat Felsya nggak?." Tanya Jevan, ketika lihat gerombolan Elenna sudah ke parkiran, tanpa ada batang hidung Felsya di sana.

"Masih di kelas, lagi remidi. Lo sih, orang lagi ulangan malah chat an, kena kan dia."
Sahut Elenna.

"Masa sih? Yaudah thanks, gue kesana aja deh." Jevan segera pergi, namun berbalik arah ke Elenna lagi.

"Kenapa?." Tanya Elenna cepat.

"Kelas kalian yang mana ya?."

"Haduh, itu lo jalan lurus mentok. Kan ada perpustakaan tuh terus belok kanan."
Jelas Elenna.

"Itu kelasnya?."

"Bukan, terus setelah belok kanan. Lurus lagi belok kiri, ada pertigaan menuju kantin, pilih ke kiri lagi, terus ada ruang laboratorium IPA ter--."

"Stop gue pusing, gue cari sendiri aja. Makasih." Ucap Jevan cepat dan segera pergi.

"Sama-sama." Jawab Elenna sambil tersenyum.

***

"Ini kelasnya apa bukan ya." Jevan masuk tanpa mengetuk pintu dan..

Dug!
Dada nya seperti ada yang menabrak.

"Eh kalau jalan lihat-lihat dong!."
"Lah kok lo, ngapain kesini."

"Nonton karnaval, pakai nanya, ya jemput lo lah. Cie yang remidi matematika hahah."
Goda Jevan.

"Berisik lo, gara-gara bales chat lo. Gue disuruh remidi tahu!." Ucap Felsya sambil memasukkan kertas coretan nya di tas.

"Yee, jangan jadikan itu alasan ya. Lo kan emang udah dari dasarnya goblok matematika, nggak usah pakai alesan gara-gara bales chat gue lah."

"Heh!." Felsya refleks memukul lengan Jevan beberapa kali.
"Abis ini anterin ke ruang guru, nyerahin ini."

"Lihat coba." Felsya menyerahkan kertas yang ditangannya ke Jevan.
"What? Ini salah semua anjir, percuma lo bakal remidi lagi nih. Masa tiga akar dua aja, lo isi enam. Kan harusnya sembilan."

"Eh masa sih, oh iya ya sembilan. Goblok banget gue, sini gue ganti."

"Nah bener satu tuh lumayan. Ahaha."

"Ini soal kan gampang-gampang semua Fel. Masa gini aja lo nggak bisa?." Tanya Jevan sambil menunggu Felsya meletakkan kertas itu di meja guru.

"Ya ngertilah, gue emang gobloque dalam matematika. Udah yuk pulang." Ucap Felsya sambil menutup pintu kantor guru, karena sudah sepi.

"Lo ternyata asik juga ya Fel."

"Eh gimana?."

"Nggak papa, udah? Nih pakai helm nya biar kalau nyungsep agak aman."

FELSLAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang