Nikah cuma karena kesalahpahaman? Hanya untuk keuntungan bisnis keluarga? Apakah mampu mereka menjalaninya?.
Jevan yang masih memiliki masalah di masa lalu nya, dan Felsya yang tidak tahu apa-apa terjebak takdir, di tuntut untuk menerima segalanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ Happy Reading ~ • •
Felsya sedari tadi mengintip keluar jendela memastikan apakah Jevan baik-baik saja atas kejadian tadi di kantin. Jujur Felsya juga lelah dengan sikap mereka berdua yang tidak kunjung mereda, ia benar-benar penasaran masalah apa sih yang membuat mereka berdua tidak bisa berdamai?.
Lamunannya terhenti saat mendapati seseorang memarkirkan motor ninja di depan garasi, yang tak lain adalah Jevan. Namun ia seperti kucing habis kecebur di got. Kotor, kumuh, dan kusut itu kata tepat untuk menggambarkan Jevan saat ini.
Felsya menghampiri Jevan di garasi dengan bingung kenapa bisa suami nya ini seperti kucing kedinginan. "Jev lo abis jatuh naik motor terus nyemplung di got?."
"Ngawur! Nggak lah. Gue abis kena hukuman sama pak Kepsek suruh bersihin toilet kumuh yang lama nggak kepakai itu!." Jelas Jevan sambil melepas kancing seragamnya yang kotor.
"Hah? Toilet itu kan udah nggak ke pakai kenapa harus di bersihkan sih? Pak Kepsek kenapa loh, jelas-jelas itu toilet udah kumuh nggak layak pakai dan kayak angker gitu! Buat apa coba di bersihkan?!." Felsya malah mengomel sendiri.
"Kalo mau ngomel sama pak Kepsek sana jangan sama gue. Gue capek tau!."
"Oh iya iya maaf. Terus kenapa ini baju jadi warnanya kayak seragam pramuka gini?." Jevan langsung merebut seragamnya dari tangan Felsya.