19. Jevan Cemburu

42 9 0
                                    

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading ~



"jadi kedatangan kami sebenarnya ingin meminta maaf atas ketidaksopanan waktu lalu, yang membuat kalian mungkin tersinggung. Jujur saat itu saya merasa sangat marah dan kecewa, tapi saya sadar anak saya dan Felsya masih terikat resmi. Jadi tidak baik jika kita memutuskannya secara tiba-tiba." Ucap Rio sambil membenarkan posisi kacamata nya.

"Justru kami yang meminta maaf atas masalah itu om, saya memang tersinggung saat anda membentak adik saya juga. Tapi, saya sadar keluarga saya juga salah. Mohon maaf yang sebesar-besarnya, kami tidak ada niatan seburuk itu, mungkin dari perkataan Papi waktu lalu, mempunyai maksud tertentu yang berkaitan dengan bisnis kalian berdua."
Fella menunduk.

"Saya paham, saya harap masalah ini selesai sampai di sini. Namun jika keluarga kalian berbicara seperti itu lagi, mungkin kami tidak bisa membiarkan semudah itu." Rio menegaskan.

"Baik om, saya paham, kami sekeluarga minta maaf." Fella tersenyum.
"Jadi Fella akan tinggal di rumah kalian lagi?." Jevan dan Rio saling berpandangan dan mengangguk.

"Iya, Felsya akan tinggal di rumah kami lagi kak, mohon ijin." Jevan membungkukkan badannya.

"Baiklah, tapi tolong jaga Felsya baik-baik ya. Bagaimanapun dia adik yang paling ku sayang." Fella memeluk Felsya di sampingnya.
"Siap kak!." Jawab Jevan semangat.

"Nanti barang-barang kamu, biar Jevan yang bawain ke mobil. Jaga diri ya, kakak bakal kangen sama kamu lagi." Felsya langsung memeluk Fella, dan memulai drama kakak beradik lagi.

"Iya kak pasti! Kakak juga jaga diri baik-baik ya!. Sebenarnya Felsya masih pengen di sini lama, tapi mau gimana lagi."

Fella hanya tersenyum. "Nggak papa lagipula mereka juga keluarga baru kamu, kamu harus nurut sama mereka."
Beberapa menit kemudian mobil keluarga Jevan sudah pergi, Fella melambaikan tangannya beberapa kali pada Felsya yang ada di dalam mobil.

"Nanti kita ke resto dulu ya buat makan." Ucap Rio menghentikan keheningan sekian lama. "Iya Yah." Sahut Felsya.

Setelah dua puluh menitan, mereka berhenti di sebuah restoran mewah bernuansa Chinese yang jadi andalan para pecinta makanan cepat saji.

Beberapa hidangan makanan yang mereka pesan pun akhirnya datang, Felsya memesan spaghetti carbonara, Jevan T-bone steak, Rio dan Renata memilih pizza berukuran jumbo untuk berdua.

"Sebenarnya Ayah masih penasaran sama kalian, kalian itu benar-benar saling cinta nggak sih?."

"Uhukk! G--gimana Yah?." Jevan tiba-tiba tersedak. Felsya dengan refleks memberinya air minum milik Jevan.

"Mmm... Kalian kan ibaratnya di jodohkan nih, nah kalian itu saling cinta apa nggak? Kalau misal nggak cinta kan, kita berdua jadi nggak enak ya kan Bun?." Renata ikut mengangguk.

FELSLAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang