chapter 29- UNBOXING

1.4K 47 12
                                    


Happy reading 🌼

Typo bertebaran 🍂

Jangan jadi silent reader yaa pls:)

Yok bisa yok di pencet dulu bintang kecil di pojok kiri nya dulu sebelum baca! ;)

Tolong apresiasi nya terhadap cerita yang saya tulis dengan memberi vote.

Vote itu gratis kok:)

Bisa nyok coment juga yang banyak:)
Biar aku makin semangat nulisnya.

Target buat up selanjutnya 10 vote + 9 coment

Target ini untuk yang mau saya up cepet, karna kalo target sudah terpenuhi saya bakal lansung up detik itu juga, tapi selama target belum terpenuhi saya akan up lama, makasih

Maaf karna kemarin tidak lansung up, karna aku belum bikin draff.

Spam dulu: 👍




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"hoamm...."seorang gadis cantik nan imut menguap dari bangun tidur delapan jam nya, suasana pagi hari yang terasa sangat sunyi dan segar, hanya terdengar sesekali kicauan burung yang singgah di balkon kamar bernuansa feminim tersebut.

"Masa udah jam setengah 7 aja, perasaan Al baru bobo"gumam gadis itu setelah melihat jam dinding mewah yang berada di kamarnya, kedua tangan mungilnya mengkucek-kucek kedua matanya dengan pelan.

Setelah sadar sepenuh nya, gadis mulai itu turun dari atas ranjang kasur king size nya, telapak kaki mungilnya mulai menginjak permukaan lantai marmer, setelah nya ia bangkit dari duduk lalu memakai sandal rumah berwarna putih dengan wajah boneka kelinci di bagian jari-jari kakinya.
Lalu mulai membaw langkah kakinya menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.

Cklek

"Baby!"seru seorang pemuda tampan yang sudah rapih dengan jas kantor formalnya berwarna hitam.

Terdengar suara germicik air di dalam kamar mandi, saat kaki jenjang nya mulai melangkah masuk lebih dalam lagi ke dalam kamar.

"Baby lagi mandi?" Gumamnya seraya berjalan menuju jendela kaca besar, tangan kekarnya bergerak mengambil remot seperti remot AC, lalu tangan kanan yang memegang remot mulai memencet tombol dan mengerahkan nya ke arah jendela, lalu tangan kirinya ia masukan ke dalam saku celana bahan kantornya,
Dan gorden berwarna pink itu pun mulai berjalan, dengan menggeser di mulai dari tengah lalu bergeser mundur menuju kiri, dan begitu juga untuk bagian kanan,
hingga memperlihatkan tirai rande-rande berwarna putih polos, dengan corak flamingo.
Lalu ia mendudukan bokongnya di sofa berwarna putih yang berada di samping jendela, setelah menaruh kembali remot tersebut ke tempatnya.

"Eh Abang" ujar allora saat baru saja keluar dari kamar mandi dan netra nya mendapati sang Kaka sulung sedang duduk di sofa kamarnya, dengan kaki kiri di naikkan ke atas paha kanan,dan tangan kanannya sibuk menscroll ponsel berwarna hitam canggih berlogo apel digigit, lalu tangan kiri nya di rentangkan di atas kepala sofa.

Akran mengangkat pandanganya, lalu terlihat lah adik bungsu nya, yang sudah terlihat segar dan cantik, dengan dres selutut berwarna putih dan berlengan pendek, terdapat gambar bunga mawar merah besar pada bagian rok nya, sangat pas di tubuh mungil gadis yang sekarang menginjak umur enam belas tahun.

[posesiff brother's✓] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang