Hi!Happy reading 🌼
Typo bertebaran 🍂
Jangan jadi silent reader yaa please 💞
Nyok, bisa yok pencet dulu bintang kecil di pojok kiri bawah nya dulu sebelum baca chapter ini! ;)
Tolong apresiasi nya terhadap cerita yang saya tulis dengan memberi vote&coment.
Votment itu free kok guysss!, Alias gratis 😎
Kalo bisa coment yang di setiap paragraf nya guys, supaya aku makin semangat nulisnya nya🧘👍
target buat up chapter selanjutnya 20vote+20 coment
Target ini untuk yang ingin saya up cepat, karna jika target sudah terpenuhi maka saya akan langsung update detik itu juga, tapi selama target belum terpenuhi saya akan up lama, makasih.
Jam berapa sekarang di kota kalian saat baca part ini?🤸
Dari kota mana aja ni readers nya allora?🧚
Yang vote dapat salam dari Abang ganteng Sean, akran, bara, Aron, gevan, Arya, arka, Kenzo, gaven, riko😘✨
Kangen nga sama allora'z brother's?👉👁️👄👁️👈
Atau kangen sama aku yang kiyowo ini?😋💅
AYOO PENUHIN TARGET, SUPAYA AKU CEPET UP BUAT NEXT CHAPTER NYA! 💃
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💗<•ALLORA•>
"Ayo Abang antar" lalu akran mulai bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju kamar rawat allora.
Ceklek
Selang dua detik kepergian akran dan allora, pintu ruang operasi menampilkan lampu berwarna hijau, lalu terbuka menampilkan Arya bersama dokter gio, lengkap dengan baju bedah nya.
Mereka semua yang sedang duduk lansung berdiri "bang Arya, gimana bang zo?" Tanya Aron dengan penuh harap.
Hening, hanya mata Arya yang terlihat memerah dan berkaca-kaca.
Sampai akhirnya dokter gio yang menjawab
"Maaf saya dan dokter Arya sudah berusaha semaksimal mungkin" dan jawaban itu sukses membuat mereka semua dia mematung merasa tidak percaya."Maksud nya dok?!" Tanya Aron lagi agar gio lebih jelas bicaranya.
"Iya, tuan Kenzo sudah pergi" jawab gio pelan.
Membuat jantung mereka seakan berhenti berdetak beberapa detik.
Rasa sesak tiba-tiba memenuhi rongga paru-paru mereka.
"Apa?" Lirih bara yang baru saja sampai dengan nafas naik turun tidak beraturan karna berlari dari parkiran rumah sakit, sampai sini.
"NGAK MUNGKIN, BANG ZO GA MUNGKIN KEMANA-MANA, DIA CUMA TIDUR!" Teriak allora membuat mereka semua diam diri membisu.
Dengan kasar dan tidak sabaran allora lansung loncat dari gendongan akran, tidak memperdulikan kondisi tubuh nya yang masih lemas dan sakit.
Akran yang masih tidak kalah shok nya tidak sempat untuk menahan allora hingga allora bisa terlepas dari gendongan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[posesiff brother's✓] (End)
Ficción GeneralAllora'z aqueenya Alexander's seorang gadis berusia 15tahun yang polos, lugu, yang hidup nya tidak bebas dalam segala hal dan itu semua demi kebaikan ia sendiri dan karena kepolosannya mengharuskan keluarganya untuk possesive terhadap dirinya **** I...