Happy reading 🌼
Typo bertebaran 🍂
Jangan jadi silent reader yaa pls:)
Yok bisa yok di pencet dulu bintang kecil di pojok kiri nya dulu sebelum baca! ;)
Tolong apresiasi nya terhadap cerita yang saya tulis dengan memberi vote.
Vote itu gratis kok:)
Bisa nyok coment juga yang banyak:)
Target buat up chapter selanjutnya nya 7 vote + 7 coment.
Target ini untuk yang mau saya up cepet, karna kalo target sudah terpenuhi saya bakal lansung up detik itu juga, tapi selama target belum terpenuhi saya akan up lama, makasih
Bener kan saya lansung up setelah target chapter sebelumnya terpenuhi, tentu! karna saya tidak suka berbohong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kerutan halus di dahi allora terlihat, saat Dirga baru saja membukakan nya pintu mobil, diam selama 5 detik, meneliti tempat di mana yang katanya rumah sakit tempat keluarganya berada.
"Uncle kok kita ke sini?" Tanya nya, memandang Dirga dengan raut wajah bingung sekaligus polos.
"Mar-"Ucapan Dirga terpotong saat dari arah belakang seseorang memuluk bahu nya dengan balok.
"UNCLE!" Pikik allora kaget, matanya melebar saat melihat cairan seperti darah segar keluar melalui mulut Dirga yang terbuka sedikit.
"N-nona"lirih Dirga sebelum menutup kedua matanya, membuat allora terbelalak kaget.
Jangan pingsan dulu uncle nanti Al sama siapa kalo uncle pingsan. Batin allora menjerit.
Allora segera turun dari mobil berniat membatu Dirga, dirinya sangat takut dan bingung di waktu yang bersamaan sekrang, baru saja mendapat kabar bahwa keluarga nya kecelakaan, dan ini? apa lagi yang harus ia hadapi?.
Baru saja kakinya mau menginjak tanah berlapis cor beton, sebuah tangan sudah mencengkal agak kuat pergelangan tangannya.
"Kamu ikut kami!" Ucap Pria bertopeng yang memukul Dirga tadi,
Menoleh lantas allora berucap dengan wajah garang, situasi seperti ini membuatnya prustasi.
"Lepas!"
Tanpa memperdulikan titah allora, pria tersebut justru menarik tangan allora agak kencang agar keluar dari mobil, allora terus saja memberontak minta di lepaskan.
"Arghhh"pekik pria itu kesakitan saat allora menggigit pergelangan tangannya.
"Arghhh" pekiknya lagi saat allora menginjak kaki kirinya, lalu tanpa membuang waktu allora segera menghentakkan tangannya cukup keras hingga genggaman pria tersebut terlepas, seraga allora berlari untuk mencari pertolongan.
Tapi tiba-tiba saja pandangan nya berubah gelap, seperti baru saja memasuki ruangan yang tak bercahaya.
Dari arah luar pria satunya lagi yang tak lain dan tak bukan adalah teman pria pertama, sedang mengikat sebuah kain hitam yang menutupi kepala allora, pria itu juga mengikat tangan allora kebelakang agar gadis itu tidak coba-coba kabur.
![](https://img.wattpad.com/cover/304706898-288-k321801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[posesiff brother's✓] (End)
Ficción GeneralAllora'z aqueenya Alexander's seorang gadis berusia 15tahun yang polos, lugu, yang hidup nya tidak bebas dalam segala hal dan itu semua demi kebaikan ia sendiri dan karena kepolosannya mengharuskan keluarganya untuk possesive terhadap dirinya **** I...