chapter 2-KANGEN

7.3K 254 4
                                    

Happy reading 🌼

Derap langkah kaki seorang pria memecahkan keheningan di koridor lantai 2 yang berada di dalam sebuah mansion mewah.

Semakin mendekat langkah kaki itu semakin jelas juga terdengar racauan tidak jelas, dan suara rintihan tangisan dari sebuah kamar, dan itu sukses semakin membuat si empunya derap langkah kaki tersebut menjadi khawatir.

Dengan perlahan tapi pasti ia membuka pintu kamar bercat putih tersebut, pemandangan yang matanya tangkap saat pertamakali pintu terbuka adalah seorang gadis cantik yang tengah menutup mata dan bergerak gelisah di atas kasur king size nya, dan keringat dingin yg bercucuran di dahi, dan pelepis nya, bibir mungil nya yg sesekali mengucap kan kata-kata dengan suara yan begitu lirih

Ia pun mendekati gadis itu dan mengecek keadaannya, telapak tangan besar nya memegang dahi allora dan dapat dengan jelas ia rasakan bahwa suhu tubuh allora sangat panas, dan itu membuatnya jadi semakin khawatir, ia pun mencoba membangun kan allora dengan mengelus lembut pipi mulus putih berisi milik allora, hingga tiba-tiba saja allora berteriak dan bangun dengan posisi lansung terduduk.

"Aaaaaaaaaa"jerit Al dengan nafas tidak teratur

"Sayang, hey! Kamu kenapa baby?" Tanya panik akran, ya pria tadi adalah akran, Kaka sulung allora.

"Abanggg" lirih allora dan lansung berhamburan ke dekapan hangat sang kakak

"Apa kamu mimpi buruk baby, hm?" Tanya akran lembut seraya mengusap punggung adiknya yang bergetar

"Mommy, Daddy, hiks"tangis allora pecah di dekapan nya.

Akran merasakan bajunya yg basah pun mengetahui bahwa adiknya sedang menangis, dan Mengerti jika adiknya sedang tidak bisa di ajak bicara akran memutus kan untuk tidak bicara lagi, dan memilih untuk mengelus punggung adiknya lembut guna menenangkannya seraya berucap

"Sudah sekarang baby tidur lagi ya, jangan takut, Ada Abang disini!"

Hati akran di buat mencelos melihat adik kesayangannya seperti ini dan ia tahu pasti adiknya ini merindukan mommy dan daddy mereka.

Setelah beberapa menit masih dengan posisi allora yang memeluk akran dan kepala gadis itu yang berada di dada bidang akran, mulai terdengar dengkuran halus, perlahan-lahan akran mengurai pelukannya dan terlihat lah sang adik yang terlelap dengan wajah sembab serta hidup merah dan sedikit mengeluarkan cairan bening

Merasa tubuh adiknya yang sudah berubah suhu menjadi dingin, akran segera merebahkan allora di kasur allora kembali dan menyelimuti allora sampai sebatas bahu, dan keluar kamar

"Ada apa bang?" Tanya Arya dengan mata sayu, setelah membuka pintu yang diketuk dari luar.

Ya, tadi akran pergi menuju kamar Arya dan membangun kan nya udh mengecek kondisi allora.

"Baby sakit!"ucap akran datar

Mata sayu Arya lansung berubah melotot saat mendengar nya, dengan segera dan tergesa-gesa Arya lansung mengambil alat-alat medis nya yg berada di dalam kamar, dan lansung menuju kamar allora yang hanya beberapa meter jaraknya dari kamarnya.

Ceklek

Pintu terbuka masuk lah Arya dan akran, Arya lansung memeriksa kondisi sang adik

Helaan nafas terdengar keluar dari mulut Arya
Membuat akran menyergit tipis
Dan lansung bertanya

"Gimana kondisi baby?" Tanya akran datar tapi menyiratkan kekhawatiran

Menghela nafas dan Arya pun menjawab dengan khawatir
"Baby hipotermia, dimana dia mengalami penurunan suhu tubuh secara derastis, dan dia butuh kehangatan jika suhu tubuh nya tidak segera kembali normal maka itu akan sangat berbahaya!"

[posesiff brother's✓] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang