chapter 21- KETEMU LAGI

1.6K 79 8
                                    

Happy reading 🌼

Typo bertebaran 🍂!

Jangan jadi silent reader yaa.

Jam berapa sekarang di kotamu?

Tolong dong sebelum baca di pencet dulu bintang kecil di kiri pojok bawahny, terimakasih:)

Happy 1k view allora🥳
G

apapa walau vote nga sampe 1k tetep bersyukur karena ternyata allora banyak yang baca, makasih buat pembaca gelapku🖤
Dan maksih banyak juga buat yang udah baca&votmen❤️😍
Kalian hebat.
Terus dukung allora yaa jangan pernah bosen.
Aku jujur kemrin udh sempet kehilangan semangat buat lanjutin cerita allora ini, tp karena masih ada beberapa pembaca setia yang nungguin aku jadi berusaha buat semangat lagiii😘
Bisa yuk sekrng benerran di votmen bukan cuma baca aja biar aku tambah semangat nulisnya 🥺
Thank you 💕

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

kejadian kecelakaan yang beberapa hari lalu menimpanya kembali terlintas di benaknya, dan sudah beberapa hari ia di rawat di rumah sakit, tidak ada yang menemaniny membuat ia merasa bosan.

Karenamerasa keadaan nya sudah lebih baik dan besok ia sudah di izinkan pulang, maka di pagi hari ini ia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman rumah sakit sabentar, sekalian berjemur, pikirnya.

Beberapa hari yang lalu ia baru saja pindah kembali ke Jakarta dari Amerika.
Tapi sudah mendapat musibah saja.
Mengingat nya ia hanya mampu terkekeh kecil.

Sampai di taman pagi hari yang tampak banyak pasien berjemur,
Ia Lalu Duduk di salah satu kursi besi panjang bercat putih yang ada di taman rumah sakit.

Angin segar pagi hari menerpa kulit wajahnya, membuat sensasi segar, tapi tidak dengan hati nya.

Pandangan nya mengarah lurus ke depan.

Sedih.

Manik biru tajam nya menunjukkan kesedihan, dan kerinduan.

Rindu pada sang ayah yang telah pergi waktu ia berusia 8tahun.
Dan kejadian kepergian ayahnya itu belum ia ketahui sampai sekarang.
Kadang kala membuat Nya merasa prustasi.

Ia lahir di Jakarta t-tapi semenjak ayah nya meninggal dunia ia dan sang ibu memutuskan pergi ke luar negeri agar tidak terlalu berlarut dalam kesedihan.

tepat 1tahun lalu sang ibu pergi ikut menyusul sang ayah karena penyakit gagal ginjal kronis, selama 1tahun itu pula ia selalu berusaha menghilangkan kesedihan tentang ibu nya, dan hidup sendiri, sekrang ia hanya seorang diri, ayah dan ibunya telah pergi. Beruntung ia masih mempunyai Paman dan bibi nya yang berada di Korea, mereka tidak ada di Indonesian, membuat ia sendiri di kota kelahirannya ini.

Merasa terbebani dengan perasaan sedih ini hingga akhirnya ia memutuskan untuk balik ke negara asalnya, ia pikir kembali tinggal di mansion ayahnya yg berada di Jakarta akan membuat ia lupa dengan sang ibu yang meninggal di Amerika, ia tahu mungkin saja bukan meninggalkan kesedihan tp malah mendatangkan kesedihan yang mendalam saat ia kembali ke mansion itu, tpi mau bagaimana pun ia juga harus mengurus perusahaan ayah nya yang berada di Jakarta di bantu tangan kanan ayahnya. Yang selama ia di Amerika tangan kanan ayahnya lah yang mengurus perusahaan ayahnya.
Walau baru berusia 17tahun ia sudah mampu mengurus perusahaan besar walau masih dengan sedikit bantuan tangan kanan ayahnya.

Baru sekarang setelah 9tahun lama nya menetap di Amerika, Ia kembali kejakarta, kemarin waktu ia mengendarai mobil tiba-tiba perasaan sedih menguasai diri nya hingga ia hilang kendali, dan akhirnya menabrak pembatas jalan.

[posesiff brother's✓] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang