37. Syasya Berubah?

29 9 16
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah satu minggu menjalani perawatan, akhirnya Syasya dan Bi Ratri diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Gara-gara kondisi tubuh Syasya yang tiba-tiba drop, dokter Hana dan dokter Fandy memutuskan untuk menunda kemoterapi gadis itu. Sekarang, Syasya sudah merasa lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Tidiit

Suara klakson yang cukup keras berhasil membuat Syasya terkejut. Dengan cepat gadis itu turun ke lantai bawah untuk melihat siapa orang yang datang.

"Siapa, Bi?" tanyanya pada Bi Ratri.

"Gak tau, Non. Bibi baru aja mau buka pintu, eh orangnya udah gak ada."

Syasya terdiam sejenak, sebelum akhirnya menyadari ada hal yang aneh sekarang.

"Ini apa, Bi?" tanya Syasya sembari mengambil sebuah surat.

"Gak tau, Non. Bibi baru lihat."

Syasya pun mengambil secarik surat itu lalu mulai membacanya.

=============================================

Ke Jalan Seruni sore ini, aku tunggu.

-Athair
=============================================

"Apa isinya, Non?" tanya Bi Ratri.

"Surat gak jelas, Bi. Gak penting," jawab Syasya sekenanya.

"Owalah, kirain apa toh."

"Aku mau makan, Bi. Lapar," keluh Syasya.

"Yo wes, Non makan sekarang. Bibi sudah siapin masakan kesukaan Non."

"Asik. Ada ayam bakar kan, Bi?" tanya Syasya antusias.

"Ada dong."

"Asik." Syasya mendudukan dirinya di kursi.

Mereka pun menjalani rutinitas makan siangnya.


14 : 45 WIB // Kamar tercinta

Syasya mengeluarkan ponsel cadangannya dari dalam laci. Sudah lama sekali Syasya menyimpannya di sana. Semenjak ulang tahunnya yang ke-16, tepatnya. Itu hadiah pemberian Ivana. Namun pernah ia buka sesekali, untuk memindahkan data penting dari ponsel satunya.

Angkasa dan ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang