Mika dan Arki awalnya adalah manusia yang berjalan di jalannya masing-masing. Tak akrab meskipun berada dalam satu kelas yang sama, tapi pada tahun terakhirnya bersekolah di SMA Garwana, mereka baru akrab menjadi kawan berbincang. Saling memeluk ke...
Aku menemukannya. Seorang pria dengan ponsel di telinganya, tapi aku nggak bisa melihat sosoknya dengan jelas dari kejauhan. Semakin aku mendekatinya, rasanya semakin familiar. Bersamaan dengan itu, terdengar suara seseorang dari ponselku.
"Hai ...."
Sungguh, kali ini jantungku sepertinya benar-benar berhenti berdetak karena suara itu. Suara yang sangat aku kenal meskipun aku sudah nggak pernah mendengarnya lagi selama bertahun-tahun. Aku semakin mendekati sosok yang hanya bisa aku lihat dari samping itu, dan semakin dekat jarak kami membuat aku kian sadar siapa pria tersebut. Nggak mungkin dia... Mungkin ini hanya ilusiku saja, dan kebetulan suaranya mirip.
Namun, aku benar-benar dibuat membeku saat pria itu menoleh kearahku sebelum aku menghapus jarak beberapa meter di antara kami. Perasaan campur aduk ini nggak bisa aku jelaskan dalam keadaan pikiranku yang seketika kosong. Aku bahkan menepis segala harapan yang kembali muncul tatkala wajah itu terlihat jelas oleh mataku, dan aku yakin kalau aku nggak salah lihat.
"Hai, Mika ...."
Aku menjatuhkan tanganku yang memegang ponsel setelah mendengar suaranya memanggilku. Rasanya aku ingin menangis saat itu juga setelah aku yakin bahwa dia adalah orang yang aku tunggu selama ini. Seseorang, tolong, sadarkan aku bahwa ini bukanlah mimpi!
Aku nggak percaya dia benar-benar ada di sini.
𓂃。⋆ bersambung ⋆。𓂃
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.