"Hanya ini penjelasan kalian? Apakah aku bisa pulang sekarang?"
Tegas Rose yang saat ini dihadapi kedua manusia yang beberapa hari kebelakang ini membuat perasaannya tidak karuan. Benar, Jaehyun mengundang wanita lain tidak lain Chaeyeon, untuk ikut menjelaskan akar perkara yang telah mereka buat. Ini merupakan rahasia baru yang terungkap lagi bagi Chaeyeon karena telah tahu bagaimana dan siapa kekasih Jaehyun yang sempat membuatnya bertanya-tanya juga malam itu. Dugaannya benar, wanita bernama Rose inipun juga sempat dibicarakan oleh media karena projek kolaborasi bersama ex-musisi kondang di Korea Selatan, Chanyeol. Apakah wanita yang diceritakan dalam keadaan mabuk oleh Jaehyun ini adalah Rose? Pertanyaan itu pun tiba-tiba muncul dibenaknya.
Rose merasa semakin enggan untuk berlama-lama dengan kedua orang yang sedang dianggap pasangan yang cocok oleh media dan khalayak umum itu. Rose merasa heran mengapa Jaehyun mengundang wanita lain ini, apakah ia terlalu pengecut untuk menjelaskannya sendiri? Toh penjelasan mereka sama saja konteksnya.
"Aku antar." Jaehyun seraya membangkitkan tubuhnya.
Rose pun menatap Chaeyeon karena dia pun merasa kasihan jika wanita ini ditinggal sendiri. Chaeyeon yang mendapati tatapan itu pun berujar.
"Ah, tidak apa Rose-nim. Aku sebentar lagi dijemput oleh manager. Gwaencaha, kalian bisa pergi duluan.""Aku ke toilet sebentar." Tanpa konfirmasi dari keduanya, Rose langsung melenggang sambil membawa tas kecilnya menuju tempat yang ia sebut tadi.
Sesampainya di tempat, Rose tidak berniat buang air atau apapun. Ia hanya berusaha menenangkan dadanya yang sesak. Ia menahan tangisannya sedari tadi. Kesal, tentu saja, jujur ia hanya berharap Jaehyun saja yang menjelaskan semuanya. Namun kondisi berkata lain, mendengarkan mereka berdua tadi hanya membuatnya merasa jengah dan mengingat kembali kejadian malam itu. Ia sangat menyesali berita konfirmasi keduanya yang membenarkan bahwa mereka berhubungan. Keduanya mengatakan bahwa itu adalah tuntutan agensi dikarenakan respon positif dari netizen. Dengan tenang, Rose mencoba berdamai dengan alasan tersebut. Mungkin memang ini jalan terbaik untuk kekasihnya, yang terpenting yang ada di hati Jaehyun tetap Rose seorang, pikirnya.
Rose mematikan wastafel dan kembali merapihkan kondisi kedua matanya yang sempat basah. Dengan satu tarikan panjang nafasnya, ia bergerak menemui Jaehyun kembali.
"Waahh.. tidak disangka ya, jadi itu bukan settingan perusahaan kan? Semoga kalian langgeng ya. Toh itu akan berdampak ke chemistry kalian nantinya. Semoga dramanya sukses juga! Untuk merayakannya aku akan menraktir kalian karena Jaehyun salah satu junior terbaikku. Jogiyo!"
Rose hanya tertawa sinis secara pelan saat melihat apa yang terjadi saat ini di meja yang sempat jadi saksi bisu ketiganya tadi. Dan, mereka duduk berdekatan, sangat dekat. Jaehyun lalu menyadari keberadaan Rose setelah ia berusaha terbawa dalam percakapan bersama seniornya. Raut wajahnya pun berubah dengan drastis dan dirinya reflek beranjak dari duduknya sebelum akhirnya terhenti karena Chaeyeon menahan pergerakannya. Lengan kanannya merasakan genggaman dari wanita disampingnya ini. Jaehyun lantas menoleh dan menatap kedua mata Chaeyeon dan Chaeyeon menggelengkan kepalanya.
"Jebal.." lirihnya.
➖➖➖➖
Benda pipih yang tidak bersalah itu sengaja ia taruh dengan kasar di dasbor sebelah kemudi mobil miliknya. Entah sudah berapa kali ia mencoba menghubungi wanita berambut blonde yang entah dimana keberadaannya sekarang. Ditambah lagi kurang akuratnya informasi dari Lisa membuat Jennie tampak lebih khawatir. Bagaimanapun, ia harus menemukan keberadaan temannya itu. Matahari sudah terbenam, Jaehyun membawa Rose tadi pagi namun managernya berkata jika Rose tidak bersama Jaehyun saat ini. Sialan Jaehyun, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak That I Loved
Fanfiction"Apakah aku semunafik itu? Nyatanya aku tidak bisa melepaskanmu" Park Chanyeol. "Ya, dirimu sangatlah munafik dan egois. Sedangkan dirimu jugalah yang menjadi cermin untukku" Park Chaeyoung.