"Eonnie.. apa dress ini tidak terlalu pendek untuk sebuah acara pernikahan" Tanya Rose pada Jennie yang sedang mengasuh kedua anjingnya tersebut.
"Menurutku fine-fine saja. Toh itu cantik tapi memang terlalu pendek." Ujar Jennie
"Aku bukan tipikal orang yang ingin menjadi pusat perhatian, Eon." Ujar Rose disertai anggukan Jennie.
"Terserah padamu, kamu pakai apapun akan cocok dibadanmu yang ramping itu. Bilang dulu pada Jaehyun kalau kamu ingin mengenakan dress yang lain" Ujar Jennie.
"Ok baiklah. Aku harus menunggunya 3 hari lagi." jawab Rose disertai anggukan pelan Jennie.
Ting Tong
"Siapa yang bertamu sepagi ini? Rosie can you please open the door?" Pinta Jennie dengan nada imutnya.
Rose hanya tersenyum melihat Eonnie yang kadang berubah menjadi bayi di situasi tertentu. Ia segera bangkit dari sofanya berjalan menuju pintu utama apartment itu dan membukanya.
"Chagiyaaaaa.... " sambut laki-laki yang amat merindukan wanita didepannya itu.
Jaehyun langsung menghamburkan pelukannya kepada sang kekasih. Dia amat merindukan aroma tubuh wanita tersebut.
"Semalam Oppa bilang 4 hari lagi akan pulang, ini belum ada 12 jam tapi Oppa sudah disini." Tanya Rose heran.
Melihat kekasihnya tersengal-sengal pernafasannya, dituntunlah Jaehyun ke sofa ruang tvnya tersebut.
"Oh Jaehyun.." sahut Jennie melihat laki-laki disamping Rose.
"Rose bilang 3 hari lagi kau baru kembali dari Paris." Tanya Jennie pun heran.
"Lalu apakah Oppa dikejar zombie ketika kemari?" Tanya Rose kembali
"Sasaeng" jawab Jaehyun singkat sambil mengatur pernafasannya kembali.
"Aku sudah mengelabuhinya dengan memutar komplek ini sebanyak 6x. Dan aku sedikit berlari dari basement kesini karena aku sangat merindukanmu" jawab Jaehyun membuat rona merah pada pipi Rose.
"Ah aku merasa iri" ujar Jennie setelah melihat dua insan yang sedang dimabuk cinta itu.
"Pemotretan sudah selesai dan sisa harinya ternyata untuk refreshing. Aku memutuskan untuk menghabiskan waktu denganmu saja." ujar Jaehyun menjelaskan dengan detail disertai senyum manisnya.
"Oppa kau pasti merasa jet lag. Apa ada yang Oppa inginkan?" Tanya Rose
"Buatkan aku teh hangat saja chagi."
Rose mengiyakan permintaan kekasihnya dan langsung melangkahkan kakinya menuju dapur.
"Oh Oppa kapan datang?" Tanya Jisoo yang sedang menuruni tangga dari lantai dua.
"Baru saja. Mana Lisa? Apa masih tidur?" Jawab Jaehyun.
"Ani. Dia ada pemotretan hari ini. Subuh-subuh dia sudah berangkat" ujar Jennie disertai anggukan Jaehyun.
"Oh ya Oppa. Ku dengar penyanyi soloist terkenal itu sahabat kecilmu? Dan kita mendapat undangan pernikahannya dari Oppa. Gomawo" tukas Jisoo
"Joy? Iya dia sahabat ku dari kecil. Kita masuk ke agensi yang sama dan terkenal bersama. Jadi aku berharap dia mengenal sahabat kekasihku juga." Jawab Jaehyun disertai anggukan keduanya.
"Namun setelah pernikahannya kemungkinan dia akan menandatangani agensi suaminya." sambung Jaehyun.
Jennie dan Jisoo hanya menatap satu sama lain setelah Jaehyun mulai membahas laki-laki yang pernah dicintai sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak That I Loved
Fanfiction"Apakah aku semunafik itu? Nyatanya aku tidak bisa melepaskanmu" Park Chanyeol. "Ya, dirimu sangatlah munafik dan egois. Sedangkan dirimu jugalah yang menjadi cermin untukku" Park Chaeyoung.