30 menit sebelum memasuki Game Station
"Jeosonghamnida, pesanan 3 Hot Chocalate Mix Latte, 3 Ice Americano, 1 Hot Frappucino Latte, 1 Ice Caramel Macchiato, 2 Red Velvet cake, 2 Cheese Cake, 1 Mango puding" Jisoo mengangguk mendengarkan secara detail pesanan yang sudah diatas meja.
"Wah, kita pesan sebanyak ini" Rose membulatkan matanya dan menyunggingkan senyum selebar mungkin.
"Kamsahamnida Nuna" sapa Jisoo kepada pelayan setelah pesanannya sudah sesuai.
"Sama-sama, selamat menikmati" balas pelayan itu dan melenggang pergi dari meja mereka.
"Jadi.." Suho menyeruput Ice Americano terlebih dahulu "..kalian baru saja lulus SMP, lalu akan melanjutkan kemana?" sambung Suho lagi
"Kami berniat untuk masuk ke sekolah yang sama lagi Oppa, kami berempat berniat masuk ke Hanyoung High School" jawaban Jennie membuat keempat laki-laki itu menatap satu sama lain.
"Wae? Apa aku salah bicara?" Jennie mengerutkan dahinya melihat respon dari keempat laki-laki itu.
"Aniyo, berarti kita semua senior kalian" Keempat gadis itu tersedak oleh minumannya saat mendengar pernyataan Suho.
"Aigoo tidak perlu terkejut seperti itu" ujar Chanyeol lalu menodongkan box tissue pada keempat gadis didepannya.
"Maafkan kami Oppa, kami sama sekali tidak bermaksud untuk membuat kalian malu" Ide jahil seketika muncul difikiran Sehun setelah mendengar pernyataan Jisoo.
"Oh kau mengingatkanku, kebetulan kami semua pengurus organisasi sekolah.." Sehun menunjukkan seringainya "..kuharap kalian bersiap untuk hukuman dar-..Yak! Hyung" Sehun meringis kesakitan pada kakinya dan menatap pada Suho yang sudah melayangkan tatapan tajamnya.
"Tidak perlu kalian dengarkan" ujar Suho membuat keempat gadis itu mengubah wajah masamnya menjadi sedikit membaik.
"Kebetulan yang jarang sekali terjadi bukan? Kami senang bisa mempunyai junior seperti kalian" Keempat gadis itu terlihat gembira akan pernyataan Chanyeol.
"Gomawo sunbaen-.."
"Yak! Tetap panggil kami Oppa atau aku akan mengiyakan perkataan Sehun" Keempat gadis itu tersenyum kikuk mendengar pernyataan Suho.
"Kalian harus hati-hati, disana akan banyak yang menggoda kalian. Terutama kau Jennie" Kai yang akhirnya membuka suara karena dirinya hanya memperhatikan gadis bermata kucing itu.
"Ne? Kenapa aku, Oppa?" tanya Jennie bingung.
"Ani, kau hanya terlalu cant-, ah aku mau ke toilet" Kai langsung beranjak dari meja mereka mendapat tatapan bingung dari Jennie dan tatapan seduktif dari ketiga temannya.
"Apa kau belum makan sama sekali hari ini Chaeyoung?" sahut Chanyeol ketika melihat gadis itu sibuk dengan aktifitasnya sendiri.
"Ne?" Rose menatap bingung satu-persatu orang disekitarnya.
"Sudah Jisoo Eonnie katakan Oppa, Chaeyoung akan mempunyai dunianya sendiri jika berhubungan dengan makanan. Dia tidak akan menghiraukan kita" Rose melayangkan tatapan kesal kepada Lisa.
Gelak tawapun kembali terjadi karena sikap Rose sebagai penyuka segala makanan itu. Rose yang sedang terbawa nikmat puding mangga pun acuh dan meneruskan untuk menikmatinya sebelum ada yang meminta makanan itu.
"Aigoo.. bahkan kekasihmu bisa saja cemburu karena puding mangga itu Chaeyoung" sahut Suho dibalas gelengan kepala keempatnya.
"Andwae, kita semua belum memikirkan sampai kesitu Oppa" ucap Rose "untuk berkencan" sambung Rose lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak That I Loved
Fanfiction"Apakah aku semunafik itu? Nyatanya aku tidak bisa melepaskanmu" Park Chanyeol. "Ya, dirimu sangatlah munafik dan egois. Sedangkan dirimu jugalah yang menjadi cermin untukku" Park Chaeyoung.