#Flashback : Move On

1.2K 94 2
                                    

Subway Sandwich Restaurant, 2019

Rose mendengus nafasnya kesal saat mencoba merogoh tasnya, memastikan kembali bahwa dompetnya benar-benar tidak tertinggal. Selama tujuh menit dirinya sudah berada didepan kasir dan mendumel kesal.

"Nona, antrian sudah mulai memanjang." Rose kembali mendongak ke arah suara.

"Sebentar."

"Aish kalau kau masih mencari uangmu, lebih baik mundur terlebih dahulu." Keluh salah satu pelanggan yang mengantri tepat di belakang Rose dan Rose hanya menatap sengit kearahnya.

Tanpa ingin berdebat lagi, Rose memundurkan langkahnya dari tempat dia berdiri.

"Mianhae sandwich, aku akan cepat kembali lagi kesini." Petugas kasir menatap heran pada wanita didepannya yang seolah mengajak makanan itu berbicara.

Rose terpaksa meninggalkan restoran itu, bagaimana dompetnya bisa tertinggal di saat genting seperti ini. Saat menarik tungkai pintu restoran tersebut, langkah Rose terhenti saat seseorang menahan lengannya.

Rose berbalik ke arah orang itu.

"Carilah tempat duduk, kebetulan aku juga sedang sendirian."

"Ne?"

"Cepatlah, sebelum antrian semakin panjang."

Rose ingin menolak ajakan pria itu, namun mengapa wajahya sangat tidak asing.

Kriuuuukk...

Pria itu terkekeh akan suara alami yang menguar dari perut wanita itu, pipi Rose sudah memerah menahan malu. Demi keadaan perutnya, Rose mengikuti saja apa yang diminta pria itu.

"Aku akan membalas kebaikanmu." ujar Rose dan pria itu hanya tersenyum sambil mendorong pelan pundak Rose untuk segera mencari tempat duduk.

Hanya tersisa satu meja di bagian paling pojok ruangan, restoran benar-benar sangat penuh. Padahal Rose sangat menginginkan bisa duduk di dekat jendela. Pria itu datang dengan membawa satu nampan dengan isi yang sangat  penuh.

"Apakah kau juga lapar? Kau memesan banyak sekali makanan." Mata Rose berbinar-binar melihat segala jenis sandwich dan fries potato di hadapannya.

"Teman makan siangku terlihat sangat lapar, aku tidak tega." Rose hanya memalingkan wajah untuk melempar ekspresi malunya.

"Haha aniya, aku hanya bercanda. Kau tidak mengingatku?" ujar Jaehyun lalu menurunkan sedikit masker abu-abunya.

Rose hanya mengernyitkan dahi.

"Sebentar, aku seperti pernah melihatmu. Tapi.... siapa?" Rose hanya menyengir bodoh ke pria dihadapannya.

"Kau benar-benar melupakanku? Teman duetmu waktu festival kampus!"

"Festival kampus?"

Brak!

"Jaehy-hmmpp" Jaehyun membekap mulut Rose yang masih mengunyah dengan telapak tangannya.

Jung Jaehyun, pria bermarga Jung itu adalah teman duet Rose setiap festival kampus diadakan. Dulunya mereka tidak begitu akrab, mereka dipertemukan hanya untuk berkolaborasi. Jarang sekali terlihat berdua bersama. Rose tertegun melihat penampilan pria ini sekarang. Lebih manly dan.. tampan?

"Sssstt.. jangan teriak." Rose mengangguk mengisyaratkan Jaehyun untuk melepas bekapannya dan pria itu menurutinya. Untung saja keadaan restoran sedang ramai, jadi semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Wae?"

"Apa kau tidak menyukai drama korea?" Rose mengangguk pelan.

"Ani, bukan tidak menyukai, hanya saja tidak terlalu mengikuti trend drama korea sekarang, lalu apa hubungannya?"

Heartbreak That I LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang