"Bagaimana dengan ini Oppa?" tanya Rose meminta pendapat.
Jaehyun yang sedari tadi mengecek apakah ada berita tentang dirinya, mengingat pagi ini ia sudah diintai oleh 2 sasaeng di ponselnya menghentikan aktifitasnya dan mengalihkan perhatian kepada suara yang ia sangat kenali tersebut. Matanya membulat sempurna melihat sesosok wanita dengan gaun seperti bunga lily kuning didepannya.
"Maaf Nona, dimana Roseanne-ku? Apa kau tidak merasa sakit setelah jatuh dari langit, My Angel?" Ujar Jaehyun tidak bergurau sama sekali."Oppaa sempat-sempatnyaa" ujar Rose dengan pipinya yang sudah memerah.
"Kau benar-benar cantik chagi" ujar Jaehyun yang masih terpana melihat wanita didepannya ini.
"Baiklah aku ambil ini. Setelah ini giliranmu Oppa" ujar Rose kembali ke ruang fitting.
Setelah selesai memilih apa yang diinginkannya. Rose segera menghampiri deretan yang tertulis "Suit For Men". Dia cukup ahli dalam urusan styling, bahkan kekasihnya sering menyerahkan kepercayaannya untuk memilih fashion apa yang cocok untuk pekerjaannya sebagai aktor terkenal. Bakat dari Jennie & Lisa sangat-sangat membantu dirinya.
Satu set suit untuk pria berwarna coklat tua telah mendarat di tangannya. Ia berikan kepada kekasihnya dan segera menyuruhnya untuk memasuki ruang fitting yang ada.
Lima menit berlalu, pria yang Rose tunggu keluar dengan setelan pakaian yang ia pilih. Rose membulatkan matanya kagum akan sosok laki-laki didepannya ini. Seketika hal ini dapat mengalihkan pikirannya akan sosok pria lain yang beberapa menit lalu dia temui bersama kekasihnya. Jaehyun benar-benar ahli dalam mengalihkan perhatian semuanya. Rose tahu bahwa sedari tadi Jaehyun mengenakan topi baseball hitamnya, kini terlihat sangat maskulin dengan rambutnya yang ia beri sedikit pomade entah dari mana dan dinaikkan ke atas memperlihatkan dahinya. Terlintas perasaan bangga pada diri Rose mengetahui prianya ini sangat mengerti akan mode dan fashion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak That I Loved
Fanfiction"Apakah aku semunafik itu? Nyatanya aku tidak bisa melepaskanmu" Park Chanyeol. "Ya, dirimu sangatlah munafik dan egois. Sedangkan dirimu jugalah yang menjadi cermin untukku" Park Chaeyoung.