Jangan salahkan diriku atas perbuatanku. Karena, kau tidak tahu alasan utama bahwa semuanya KARENA KAMU.
~Giralda Khaula Nuha-
Hai readers-readers cantik!
Seru ya, kali up malam-malam gini. Ditemani bulan aku up chapter ke-14Kalian tahu, rasa khawatir aku malam ini. Yaitu, takut aku gak bisa nyelesaikan ADD. Kenapa begitu? Karena setelah dua Minggu kedepan ini author amatir ini akan go pondok.
Ah, mau sedih nih.
Lanjut deh. Happy reading guys
≈DD≈
Alda memandangi nilai raport nya dengan wajah lusuh. Bagaimana bisa dia mendapatkan peringkat ke-enam? Padahal, di sekolah awalnya yang terkenal lebih mewah itu, dia selalu menduduki peringkat pertama.
"Why? Gak bangga bisa naik kelas?" tanya Yuka dengan mencubit pipi mulus Alda.
"Alda gak peringkat satu, ma?"
Yuka tersenyum simpul. Dia membawa Alda kedalam pelukannya. Dengan sayang, ia mengelus sambil mencium pucuk kepala Alda. "Gak apalah, sayang. Nilai tinggi juga gak ngejamin kamu bakal jadi orang kaya."
Alda menatap Yuka. "Mama gak marah?" tanyanya dengan hati-hati.
"Ya, nggak lah, Al. Buat apa juga? Yang penting kamu bahagia dan bisa jadi wanita yang mama inginkan."
"Kayak apa tuh, ma?" Alda merubah posisinya dengan keluar dari pelukan Yuka.
Yuka mengukir senyum lebar yang mempunyai makna dalam. "Jadi wanita yang bisa taklukkin semua para jantan." Yuka menekan akhir kalimatnya dengan sedikit tarikan pada salah satu ujung bibirnya dan beralih masuk kedalam kamarnya.
Alda mengangguk paham dengan senyum khas yang sama seperti milik mamanya. "Taklukkin," ulang Alda mengulangi ucapan Yuka. Setelah itu, ia memilih masuk kedalam kamarnya dan segera menyambar benda pipih yang jarang ia gunakan. "Oke, kita mulai sekarang!"
Alda menekan aplikasi yang berbentuk kamera dan melihat akun nya yang hanya ada satu postingan. Yang mana postingan itu, ia posting saat orang tuanya resmi berpisah.
Lalu, ia beralih untuk memposting foto baru. Yang, ia yakini Alvin akan melihatnya. Karena, Alvin pun tidak meng un-foll akunnya.
Tidak berselang waktu lama, Alvin sudah memberikan like pada postingannya. Dengan begitu, Alda menyeringai. "Alda mu sudah berubah karena mu, sayang."
≈DD≈
Alvin mengerutkan keningnya melihat postingan Alda. "Mari kuperkenalkan siapa diriku?" gumam Alvin membaca postingan Alda. "Apa maksud, Alda?"
"Heleh. Itu pasti buat manas-manasin lo, Vin," kekeh Alan yang sedang merebahkan diri di kamar gelap milik Alvin.
"Tapi, liat, nih." Alvin memberikan handphone nya pada Alan.

Alan melongo takjub. "Wuih. Seksi gila bro!"
"Tumben-tumbenan, kan, Alda foto kayak gitu," ujar Alvin dengan mencebikkan bibirnya. Ada rasa sedikit sesal dalam benaknya karena telah melepas Alda begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA DIRI DAN DURI
Подростковая литератураPerubahan mulai terjadi dalam kehidupan Alda. Mulai dari harta dan keimanannya. Pada umur yang masih labil, ia sudah menjalani kehidupan dengan keadaan orang tuanya yang berpisah. Awalnya Alda berpikir bahwa lelaki paling berengsek adalah Papa nya...