Sorry for typo
Happy Reading!
•••
"Sudah pemanasan??"
"Sudah Pak!"
"Oke, hari ini materinya jalan kaki tiga."
"Hah? Gimana Pak?" tanya Oikawa.
"Jadi dua orang, salah satu kakinya di ikat menggunakan tali, kemudian mereka berjalan sampai ke garis batas kemudian kembali ke tempat semula. Nanti akan bapak kasih contoh, di akhir nanti bapak adain pertandingan."
"Baik, Pak."
"Oke, (Name) sama Atsumu boleh maju?"
(Name) sontak terkejut dengan bola mata melebar, Seina bahkan yang lainnya sontak menoleh padanya. Bahkan dengan Atsumu yang lain pun masih sering di satukan?
"(Name)?" panggil Pak Ukai membuat (Name) tersadar dari lamunannya. Ia melihat ke depan, Atsumu sudah maju duluan.
Ia pun maju dan berdiri di sebelah Pak Ukai.
"Kalian berdua kesini." Pak Ukai melangkah menuju pinggir lapangan membuat keduanya mengikuti.
Pak Ukai mengeluarkan sebuah pita panjang dari jaket olahraganya, kemudian menyuruh (Name) dan Atsumu untuk berdiri di garis pinggir lapangan.
"Deketan, Atsumu kaki kirinya deketan sama kaki kanannya (Name)."
Atsumu pun mendekatkan kakinya pada kaki mungil milik (Name). (Name) sudah tergagu sendiri di tempat. Ia menoleh pada Seina seakan meminta tolong. Namun Seina malah mengangkat kedua jempolnya dan memberinya semangat.
(Name) terkaget saat Atsumu mendekat padanya, dan hal itu membuat ia hampir terjatuh ke samping, beruntung Atsumu langsung melingkari tangannya ke bahu (Name) dan menahannya. Dan hal itu membuat (Name) semakin membeku.
(Name) menoleh sejenak pada Atsumu yang ternyata juga tengah melihat padanya, namun detik kemudian ia menunduk kebawah melihat Pak Ukai yang mengikat kedua kaki mereka dengan sebuah pita.
"Oke beres." Pak Ukai pun berdiri, ia mengembangkan senyumnya melihat tangan Atsumu yang masih melingkar di bahu (Name).
"Bagus, tangannya kek gitu ya Atsumu, (Name), tanganmu juga lingkari di belakangnya Atsumu."
(Name) mengangkat kepalanya dengan mata melebar, ia mengangguk gugup kemudian melakukan yang di suruh Pak Ukai. Namun sayangnya tangannya yang pendek tidak bisa menyentuh bahu Atsumu karena tidak sampai.
"Pak, nggak sampai." jawab (Name) membuat Pak Ukai dan yang lainnya tertawa.
"Astagaaaa bocil gue cuu bangeett!" teriak Kuroo dari barisan
"Aaaaa ucuuulll!" tambah Seina.
(Name) mendengus dengan wajah memerah malu.
"Hahaha, nggak sampai ya?" kata Pak Ukai kemudian berjalan ke belakang, "Kalo deketan pasti bakalan sampe megang pinggangnya Atsumu."
"He?" beo (Name) bingung.
(Name) tersentak saat Atsumu malah menarik tubuhnya untuk lebih rapat pada cowok itu, hal itu membuat Pak Ukai menaruh tangan (Name) ke pinggang Atsumu. Pak Ukai terkekeh karena tangan (Name) terlalu kecil dan pendek, jadi hanya sedikit tangannya yang meraih area pinggang Atsumu.
"Pegang bajunya Atsumu aja deh, nggak sampe ini tanganmu." kata Pak Ukai, (Name) pun memegang kaos hitam yang di pakai Atsumu karena memang dalaman pakaian olahraga mereka adalah kaos hitam, sedangkan yang cewek kaos putih, namun (Name) mengenakan jaketnya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅SI BUCIN BADBOY (MIYA ATSUMU X READERS) {END}
FanfictionEntah sejak kapan Atsumu jatuh cinta sama (Name), gadis mungil dan lucu yang suka banget sama kambing. Nah, dari kesukaannya aja udah aneh, apalagi orangnya. (Name) bisa menjadi sangat aneh dan bisa juga menjadi sangat dingin. Seperti memiliki kepri...