PART. 12
Follow rismaqonita untuk mendapatkan notifikasi update.
• • ๑ • •
"Bagaimana? Kau mau melakukannya?" Jameta berujar dengan ponsel di telinganya, dia sedang melakukan panggilan telepon.
"Aku tidak bisa." Suara berat pria di seberang telepon terdengar, dan rupanya balasan itu tak membuat Jameta senang sama sekali.
"Apa?!" Jameta memekik marah. "Kenapa tidak bisa? Gelandangan itu mengatakan kau adalah satu-satunya preman yang paling hebat! Gelar jelekmu patut di pertanyakan." Cibir Jameta, dia tak dapat menahan kebusukan perkataan yang keluar dari mulutnya.
"Memang," balas orang itu. "Aku tetap tidak bisa dan tidak akan pernah mau." Suara pria itu terdengar berat dan tegas, teguh pendiriannya.
"Aku naikkan bayarannya menjadi dua kali lipat!" Jameta menego, bisa saja bajingan preman itu menolak karena bayarannya terlalu rendah.
"Kau malang sekali nona, aku tidak tergoda dengan uangmu."
"Dasar kaum rendahan." Jameta mencibir tanpa bisa di dengar oleh orang lain. "Aku naikkan menjadi sepuluh kali lipat!"
"Aku tetap tidak bisa. Silakan kau suruh orang lain." Jeda sejenak, "Beritahu aku jika kau sudah menemukan orangnya." Tanpa menunggu balasan, orang di seberang telepon itu mematikan panggilan secara sepihak.
"Argh!" Jameta berteriak kesal, ponselnya hampir dia lempar kembali kalau tidak ingat dia harus menelepon orang berikutnya.
Ini adalah rencananya. Dari semua rencana jahat yang dia pikirkan, pilihan Jameta jatuh pada kejahatan level rendah, yaitu preman. Harusnya itu terdengar mudah, tapi pria yang tadi di telepon adalah preman kelima yang menolak semua tawarannya!
Aneh sekali. Preman itu kesemuanya menolak setelah Jameta mengirimkan gambar Erise, orang yang harus dicelakai. Jameta kembali berpikir apa yang membuatnya bisa seperti itu. Identitas Erise sebagai Nyonya Lim memang sudah tersebar dimana-mana, apakah preman jalanan itu menolak karena status Erise? Kemungkinannya sangat kecil untuk mereka tahu.
Ada satu nomor lagi, Jameta segera menghubunginya. Kali ini Jameta sudah memutuskan untuk mengubah template perkataannya, dia tidak akan mengirimkan poto Erise, biarkan preman itu tahu ketika mereka sedang menyerang.
Setelah beberapa menit, panggilan itu terputus. Jameta tersenyum puas, preman yang ini mau di ajak bekerja sama dengan bayaran yang setimpal.
• • ๑ • •
Di hari yang cukup cerah ini, pasangan Ibu dan anak itu kini berada di mall terbesar di kota A. Erise melihat Gare sudah menyelesaikan gambar mewarnai yang dibeli dari kebun binatang kemarin, hasilnya walaupun tidak bagus tapi cukup rapi, pemilihan dan perpaduan warna yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husbandy
RomanceKarena sifat baiknya yang berlebihan membuat Erise seringkali dimanfaatkan dan ditipu. Sebelumnya Erise akan menerima saja, selagi mereka baik padanya. Tapi sekarang tidak lagi sejak dirinya dikhianati oleh Ibu dan adiknya, apalagi mereka membawa-ba...