4

3K 259 37
                                    


Selamat membaca!

.

.

.

Setelah kejadian malam itu, Jake merasa Sunghoon sangat protektif. Dan Jake berpikir mungkin itu adalah hal yang wajar dikarenakan Sunghoon ingin menjaga dirinya. Seperti saat ini, sudah hampir dua minggu Sunghoon menginap di rumah Jake. Awalnya Jake melarang namun Sunghoon makin mengocehinya, daripada pusing Jake memilih untuk membiarkan Sunghoon. Jake juga berpikir rumahnya hanya ditinggali dirinya seorang dan mungkin keadaan rumah Sunghoon sedang sepi seperti biasanya.

"malam nanti ada kegiatan gak?"

Jake yang sedang duduk sembari memakan rotinya itu memandang Sunghoon yang mengambil minuman dingin di kulkas.

"emm, kayanya enggak ada. Kenapa?"

"mau main gak sama temen aku?"

Jake sedikit berfikir, itu berarti dia akan bertemu dengan Yeonjun, Hyunjin dan Jeno. Nampaknya teman-teman Sunghoon tidak mengoloknya lagi dikarenakan Sunghoon sudah berteman dengan mereka lagi. Oleh karena itu, Jake memilih untuk menganggukkan kepalanya.

"okay, nanti ke rumah aku dulu ya ambil baju"

.

.

.

Jake dari awal sudah dibuat heran dikarenakan harus mengambil baju di rumah Sunghoon, padahal ada beberapa pakaian Sunghoon yang ada di lemarinya. Bertambah heran lagi ketika Sunghoon memberikan pakaian yang sedikit ketat dan menerawang padanya.

Jake mengambil celana dan kemeja hitam yang sedikit transparan itu, "kamu serius?"

"kenapa?"

Padahal Sunghoon tahu bahwa style Jake itu adalah pakaian yang oversized, bukan yang seperti ini.

"enggak, gak apa-apa"

Berpikir positif, lagipula dia pergi bersama Sunghoon, sudah pasti aman, kan?

.

.

.

"oh halo jake, kirain gak bakal dateng"

Jake tersenyum kecil ketika mendengar ucapan Jeno. Memperhatikan keadaan sekitar, ternyata Sunghoon membawa dirinya ke bar. Jake makin mengeratkan pegangannya pada lengan Sunghoon seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal.

"yuk duduk ajaa, santai aja ya sama kita jake?"

Jake menganggukkan kepalanya dan mengikuti Sunghoon untuk duduk di sofa yang memang sudah mereka pesan. Melalui kedua netranya, Jake dapat melihat bahwa tidak ada yang aneh di lingkup pertemanan mereka. Mungkin dahulu teman-teman Sunghoon hanya ingin memastikan bahwa dirinya pantas atau tidak untuk dijadikan pasangan Sunghoon, memang suka begitu kan? Sahabat lebih pusing dibandingkan orang yang menjalin hubungan.

"gua pesen minuman sama makanan kaya biasa ya"

Semua orang di meja itu mengangguki ucapan yang keluar dari Hyunjin. Hal itu membuat Jake berbisik kepada Sunghoon.

"kamu sering ke sini?"

Sunghoon mengangguk membuat Jake memiringkan kepala menatap kekasihnya itu bingung. Kapan Sunghoon ke sini? Bukankah Sunghoon terus berada di rumahnya selama dua minggu terakhir ini? Memilih untuk berpikiran positif mungkin Sunghoon ke sini saat dahulu pikir Jake.

Dentingan piring dan gelas membuat Jake fokus kembali ke arah tengah dan sedikit terkejut melihat ada alkohol di sana. Hey, mereka belum legal, masih ada satu tahun lagi menuju umur legal mereka.

"santai aja jake, udah biasa kali orang-orang kaya gini"

Jake menatap Yeonjun dengan tatapan polosnya yang ketara tidak setuju, namun Jake tidak bisa protes apa-apa. Lagipula untuk apa dia protes? Namun, ketika Sunghoon mengambil minuman beralkohol itu dan meminumnya dengan santai membuat Jake terkejut.

"kita belum legal hoon?"

Tangan kiri Sunghoon yang menganggur disampirkannya ke pinggang Jake dan sedikit meremasnya, membuat Jake sedikit berjengit dan merapatkan badannya ke badan Sunghoon.

"santai aja sayang"

Mengerjapkan kedua matanya polos dan memilih untuk menganggukkan kepalanya saja. Yasudahlah ya? Mungkin memang hal biasa, pikir Jake.

"jake, lo gak mau minum apa? Gak haus?"

Jake mengalihkan pandangannya ke arah Jeno yang bertanya kepadanya, Jake menggelengkan kepalanya pelan sebelum Sunghoon mengambilkannya gelas yang berisikan alkohol.

"gak apa-apa, ada aku, kamu aman"

.

.

.

"liat deh cewek di sana, cantik kan?"

Suara tawa Hyunjin dan Jeno terdengar ketika mendengar ucapan Yeonjun. Jake sedikit berdenyit mendengar hal itu, bukankah mereka sudah mempunyai pacar? Memilih untuk menelusupkan wajahnya ke leher Sunghoon.

"kenapa?"

"pusing"

Jake tidak bohong, kepalanya sedikit pusing. Oh mungkin karena pengaruh tiga botol gelas alkohol yang diminumnya membuat badannya bereaksi tidak bagus. Kedua alat pendengarnya mendengar tawa Sunghoon yang mengalun lembut. Remasan di pinggang Jake sedari tadi tidak berhenti, malah makin jauh dan membuat pakaian-kemeja menerawang- itu sedikit acak-acakan.

Sunghoon Sunghoon, andai kau tahu bahwa seluruh kejadian yang dialami Jake beberapa waktu lalu adalah perbuatan temanmu sudah pasti kau tidak akan di sini. Bukannya malah berpikir bahwa hal-hal yang diucapkan ketiga temannya itu benar, dan malah mengiyakan saja ketika Yeonjun menyuruh Jake untuk memakai pakaian apa saja malam ini. Iya, pakaian menerawang nan ketat itu adalah suruhan teman-temannya Sunghoon. Kata mereka agar Jake tidak terlalu jomplang dengan Sunghoon. Jomplang apanya, mereka hanya ingin melihat lekuk tubuh Jake yang indah ditambah tangan Sunghoon yang bermain di sana-sini menyebabkan pakaian itu berantakan dan menampilkan kulit putih Jake.

Seharusnya Sunghoon melihat teman-temannya itu menatap Jake seperti akan melahapnya saja.

"cowok lo baru pertama kali ya?"

Sunghoon hanya mengangguk mendengar pertanyaan dari Yeonjun.

"wajahnya udah merah gitu hoon"

Sunghoon memilih untuk menangkup wajah Jake, dan benar saja rambut kekasihnya sudah berantakan karena terlalu banyak bergerak mencari posisi ternyaman di lehernya, kedua pipi Jake juga sudah memerah.

"wow"

Sunghoon memandang Hyunjin aneh, "kenapa lo?"

"enggak, gak apa-apa. Heran aja, kok lo tahan sih, lihat aja wajah jake sekarang, kalau itu jeongin sih udah gua seret"

Alunan tawa ketiga temannya mendadak menjadi bunyi yang tidak menarik di pendengarannya, karena salah satu indra Sunghoon henya fokus kepada Jake.

"lo cakep sih hoon, tapi bro jake mah lebih mudah dapetin pengganti lo"

Jake yang masih setengah sadar menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Jeno. Sedangkan Sunghoon hanya diam dan fokus melihat Jake.

"iya tuh, hadeh sunghoon sunghoon ngapain aja lo selama ini"

Baru saja Sunghoon ingin membalas ucapan temannya itu, kepala Jake makin mendusel di lehernya. Sunghoon yang melihat wajah Jake memerah dengan indahnya itu membuat sesuatu di dalam dirinya bangkit.

"hajar aja hoon hahaha"

"nahan apa lo teman"

Seruan dari ketiga temannya yang mengejek itu tidak diperdulikan oleh Sunghoon, dirinya memilih untuk tegak dan membawa Jake di pelukannya.

"gua pergi, malam ini gua yang bayar semuanya"

.

.

.

TBC

:D :D :D

CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang