20

2.7K 234 22
                                    


TW! Suicidal thoughts, rated 18+.

.

.

.

Jake meletakkan kedua koper mereka di sudut kamar. Berbicara mengenai villa yang ditempati oleh mereka berdua itu benar-benar tipe Jake. Banyak tanaman di luar yang menyebabkan bagian dalam menjadi sejuk dengan sendirinya, kemudian dari jendela kamar yang dapat melihat ke arah pantai yang mereka kunjungi tadi. Setidaknya, Sunghoon masih mengingat apa yang membuat Jake nyaman.

"laper gak sih? Mau delivery apa?'

Jake yang semula berada di depan jendela untuk menatap langit yang mulai menggelap itu menolehkan kepalanya ke arah Sunghoon yang sedang berbaring di tempat tidur.

"kamu aja deh, aku mau makan ramyeon aja"

Desisan kesal keluar dari bibir Sunghoon, "minimarket jauh, gak ada delivery kalau minimarketnya, mungkin ada tapi gua gak tahu. Jangan nyusahin"

"aku bawa kok"

Jake membuka kopernya dan mengambil ramyeon instan yang memang dibawanya.

"oh yaudah, buat sekarang dong"

"okey sunghoon"

.

.

.

Sunghoon mendatangi Jake yang menurutnya terlalu lama untuk memasak dua bungkus ramyeon.

"lama amat?"

"ini udah selesai kok, maaf lama"

Sunghoon melirik ramyeon buatan Jake dan terbelalak, "di sini cuma kita berdua Jake, lo buat berapa porsi? Mana abis"

"gak kok, kalau sunghoon gak habis emang buat aku"

"stres lo, laper atau doyan"

Jake hanya tersenyum mendengar perkataan Sunghoon sembari meletakkan panci berisikan ramyeon dan peralatan makan di meja makan.

Sunghoon. kalau kau tahu bahwa Jake seminggu ini hanya memakan ramyeon, apa lagi kalimat pedas yang akan kau katakan?

.

.

.

Jake memperhatikan Sunghoon yang bermain dengan handphonenya sedari tadi. Setelah makan, mereka berdua langsung membersihkan badan dan berbaring di tempat tidur dengan aktifitas masing-masing.

"sunghoon"

"hmhh"

"selamat tidur"

"ya"

"aku sayang kamu, sunghoon"

Sunghoon menolehkan kepalanya ke arah Jake ketika mendengar itu. Dan melihat Jake yang sudah memposisikan dirinya untuk tertidur. Hanya menganggukkan kepalanya dan kembali fokus dengan handphonenya tanpa tahu bahwa Jake menunggu Sunghoon membalas ucapannya.

.

.

.

Jake merasakan bahwa tidurnya terusik karena lehernya ang diendus dan diciumi. Membuka matanya perlahan dan melihat bahwa Sunghoon tengah memeluknya.

"sunghoon bentar, mau ke toilet"

Melihat bahwa Sunghoon tidak menghiraukannya padahal Jake merasakan perutnya yang sakit itu makin kebingungan.

"sebentar aja hoon, lima menit"

"oke lima menit. Awas kalau lebih"

Ketika Sunghoon melepaskan pelukannya membuat Jake segera berlarian ke toilet yang ada di sana. Berusaha untuk menenangkan perutnya sejenak dan membasuh mukanya. Di rasa bahwa perutnya sudah tidak terlalu sakit lagi, Jake malangkahkan kakinya keluar dan melihat Sunghoon yang masih betah di atas tempat tidur. Sunghoon mengisyaratkan dengan tangannya agar Jake kembali ke tempatnya tadi.

CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang