32: What If

5.6K 356 52
                                    







Ini adalah special chapter yang aku janjikan yaa!!

Selamat membaca!

.

.

.

Jake meletakkan dua piring berisikan makanan dan menuangkan susu di dalam gelas. Setelah sarapan untuk dua orang itu sudah siap dirinya beranjak untuk masuk ke dalam kamar.

Sudah pagi, saatnya membangunkan orang yang dia cintai untuk beraktifitas.

.

.

.

Sunghoon terbangun dengan kondisi kacau balau, pipinya dibasahi dengan air mata dan keringat. Memilih untuk melihat ke arah sekitar dan mendapati dirinya berada di rumah atau lebih tepatnya di atas tempat tidur kamar Jake.

Sebentar.

Bukankah dirinya sudah putus dengan Jake dan Jake sudah menikah dengan Heeseung?

Masih berproses dengan kapasitas otaknya suara teriakan masuk ke dalam telinga Sunghoon.

"sunghoon!! sunghoon!! bangunn! Eh udah bang—hei heii kenapa ini?"

Jake yang sudah memakai seragam sekolah hendak membangunkan Sunghoon untuk bersiap ke sekolahan terkejut ketika mendapati Sunghoon memeluk badannya dengan erat.

"hoon...hoon! sunghoon! Kamu kenapa?"

"hiks ini bukan mimpi kan jake sayang ini kita masih pacaran kan?"

Sunghoon meringis di tengah-tengah tangisannya ketika merasakan cubitan Jake di lengannya.

"kamu mau kita putus?"

Suara sedih itu membuat Sunghoon melepas pelukannya dan menatap wajah sedih Jake.

Menggelengkan kepala dengan ribut, "enggak! Enggak! Mana ada, aku sayang, aku cintaaa banget sama kamu mana mau aku putus sama kamu"

Jake sedikit tertawa mendengar nada panik dari Sunghoon, "yaudah, kamu semalam kenapa sih gedor-gedor pintu lewat tengah malam gitu? Eh bukannya seharusnya kamu nginep di tempat yeonjun?"

Sunghoon tercenung di tempatnya, jadi dia datang dan bertemu dengan ketiga temannya itu bukan mimpi?

Memilih tersenyum dan mengecup bibir Jake sekilas, "enggak jadi, dan gak bakal pernah lagi ketemuan sama mereka"

"kenapa?"

"karena.. aku gak mau kehilangan kamu"

.

.

.

Sunghoon yang sedang membeli makanan di kantin sekolahnya sedikit terkejut ketika bahunya dirangkul oleh seseorang.

"bisa-bisanya pulang lo kemarin"

Dengan kasar Sunghoon melepaskan rangkulan Yeonjun yang membuat Yeonjun sedikit terkejut.

"lo kenapa dah? Kita-kita udah pada temenan lagi jangan kasar gitu lah"

"siapa juga yang mau temenan lagi sama kalian yang biadab gitu?"

Yeonjun sedikit tertawa sarkas.

"udahlah balik aja kita"

Ucapan Jeno pun tidak ditanggapi oleh Yeonjun.

"lo, lo ngapain sih nurut banget sama jake? Pacar kesayangan lo tuh ngomong apa sampai lo ngebatesin diri buat temanan sama kita-kita?"

Sunghoon mendengus, "jangan sangkut pautin jake sama pertemanan kita. Gua ngejauh karena sikap lo pada kaya sampah, mending perbaiki sifat kalian sebelum kehilangan orang yang kalian sayang"

CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang