31

4.7K 291 50
                                    




Selamat membaca!

.

.

.

Jake yang sedang bersantai di kamarnya itu terlonjak ketika mendengar suara bel rumahnya. Memilih untuk membukakan pintu dan hanya bisa terdiam mendapati Sunghoon di sana.

"boleh aku masuk?"

"oh, iya boleh kok"

Sunghoon memperhatikan Jake yang sedang berjalan membelakanginya itu.

"jake"

Mendengar itu membuat Jake membalikkan badannya untuk menatap Sunghoon.

"kita.. kita masih bisa bertahan kan?"

Jake menatap Sunghoon yang terlihat rapuh itu. Memilih untuk menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"kenapa?"

Jake tidak tahu jawaban yang tepat apa, apakah karena dirinya lelah? Apakah karena perlakuan Sunghoon tidak termaafkan? Atau karena adanya orang lain yang menghibur dirinya? Sepertinya itu adalah semua jawaban.

"karena memang gak bisa lagi, sunghoon", dan akhirnya hanya itu yang dapat Jake jelaskan.

Sunghoon menganggukkan kepalanya, memilih untuk mendekat kepada Jake dan mengelus kepala Jake dengan lembut.

"bahagia ya sama heeseung"

"ssunghoon"

"ssstt, gak apa-apa di sini aku yang salah"

Jake menundukkan kepalanya sedangkan Sunghoon masih saja menatap Jake yang sebentar lagi akan menjadi mantannya.

"boleh aku peluk?"

Jake mengangkat kepalanya lalu mengangguk pelan. Dengan itu Sunghoon langsung memeluk badannya dengan erat. Sunghoon benar-benar tidak ingin melepaskannya, namun mau bagaimana lagi? Keduanya menangis di dalam pelukan itu, Jake menangis karena kenapa dirinya tidak bisa memaafkan Sunghoon padahal laki-laki itu sudah berubah sedangkan Sunghoon menangis karena kelakuannya sendiri berdampak pada hubungan mereka.

"seharusnya, seharusnya aku perlakuin kamu dengan baik. Seharusnya kita masih bisa bertahan bersama"

"maaf, maaf sunghoon"

"enggak, kamu gak salah"

Dengan itu Sunghoon melepas pelukannya kepada Jake dan menghapus air mata di pipi lelaki manis itu.

"mulai sekarang.. kamu bebas, jake. kamu bebas dari aku"

Jake makin meneteskan air matanya mendengar itu, kenapa perpisahan mereka sesedih ini?

"jangan nangis lagi ya? Jangan nangisin aku"

Jake menganggukkan kepalanya, "ssemoga, semoga kita bahagia di jalan masing-masing sunghoon. Makasih empat tahunnya"

Sunghoon memperhatikan Jake yang tidak akan pernah dilihatnya sedekat ini lagi, memilih untuk mengecup kening Jake sebentar lalu tersenyum sedih, "aku harap juga begitu"

.

.

.

Sunghoon memasuki kamarnya dengan lesu, ketika melihat bingkai foto kecil yang masih terpajang di sana membuatnya kembali menangis.

Dirinyalah yang salah, wajar jika Jake memutuskannya. Tapi rasanya benar-benar sakit. Seharusnya dia tidak pernah memperlakukan Jake seperti itu, seharusnya mereka masih bersama saat ini dengan menonton series bersama atau hanya bergelung di dalam selimut seperti kebiasaan mereka dahulu.

CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang