18

2.4K 248 16
                                    


TW! Suicidal thoughts!

.

.

.

Sunghoon benar-benar menghilang. Sudah satu minggu sejak kejadian itu, dan Jake sebenarnya tetap mengirim beberapa pesan kepada Sunghoon yang sudah jelas tidak dibalas oleh Sunghoon. Namun, ketika Jake melihat dari social media ternyata Sunghoon sedang berlibur dengan teman-temannya dan dilihat dari salah satu story yang diunggah Yeonjun, Jake dapat melihat keberadaan Wonyoung di sana dan sepertinya ada beberapa teman Wonyoung yang juga ada di sana.

"padahal aku dulu bilang sama sunghoon kalau liburan aku mau ke sana"

Dari story social media jugalah, Jake tahu bahwa Sunghoon sedang berada di pantai yang pernah dia ceritakan kepada Sunghoon dahulu.

Menaruh kembali handphonenya dan telentang di tempat tidur sembari melihat ke arah jendela yang menampilkan langit malam yang dihiasi bintang-bintang.

"kaya langit di kamar aku—arghh"

Jake meringis ketika perutnya sakit kembali. Tenang, dia sudah terbiasa akan hal ini. Jadi Jake hanya akan menahannya hingga rasa sakit itu hilang.

Namun berbeda. Sakit yang Jake rasakan saat ini makin menjadi dan tidak hilang. Tangannya berusaha mengambil handphone dan menelpon nomor darurat 1 di handphonenya.

Salah.

Jake lupa bahwa nomor darurat 1 miliknya adalah Sunghoon yang saat ini sedang bersenang-senang. Berkali-kali telepon itu tidak diangkat dan rasa sakit makin dirasakan oleh Jake. Berkali-kali juga Jake menekan angka 1 karena matanya mulai memberat walau ia paksa.

Diangkat.

"ssunghoon tolo—"

"gua sibuk, lo gak inget apa? Udahlah"

Dengan itu sambungan telepon diputuskan oleh pihak seberang. Sedangkan, Jake berjuang sendirian untuk menahan agar dirinya tetap sadar. Di ambang kesadarannya, Jake menekan satu nama yang ada di kontaknya setelah berjuang mati-matian dengan tangan gemetar dan mata yang berat untuk mencar kontak tersebut.

"jake? Kenapa? tumben—"

"kak tolong, aku di rumah arrghh!!"

.

.

.

Heeseung berlarian seperti orang gila ke dalam rumah sakit. Setelah mendapatkan telepon dari Jake, Heeseung langsung menuju ke rumah Jake. Pintu rumah yang terkunci dan Jake yang tidak menyahutiya membuatnya kalang kabut hingga mendobrak paksa pintu rumah Jake. Dan yang didapatinya adalah Jake yang sudah pingsan di tempat tidurnya sendiri.

Keringat bercucuran di dahinya menunggu dokter di dalam sana memeriksa Jake. Berpikiran positif, semoga saja Jake tidak apa-apa. Pintu terbuka dan menampilkan dokter yang berhadapan dengannya.

"gimana dok? Jake baik-baik saja kan?"

"kamu lagi ya yang bawa dia ke sini. Ke ruangan saya saja ya"

.

.

.

Bohong.

Heeseung benar-benar tidak ingin percaya, namuan fakta yang diungkapkan oleh dokter itu tadi membuatnya untuk dipaksa percaya.

.

"shim jake, beberapa bulan lalu pernah didiagnosa gagal ginjal dan rahimnya rusak di sini, benar bukan?"

CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang