25

3.2K 265 48
                                    


Selamat membaca!

.

.

.

Sunghoon berdesis penuh nikmat. Sialan Jake benar-benar bergerak sendiri, bahkan posisi mereka yang awalnya Jake ditindih oleh Sunghoon sudah berubah dengan Jake yang berada di pangkuannya.

"enak banget sayang"

Sunghoon berbisik tepat di telinga Jake yang berada di dekatnya karena Jake menyampirkan kepalanya di leher Sunghoon. Entah sudah berapa kali Jake keluar dan Sunghoon keluar di dalam Jake, lelaki manis itu tetap bergerak sendiri seakan hidupnya hanya untuk itu.

"sunghoon sunghoon"

Tangan Jake melingkari punggung lebar Sunghoon agar dirinya tidak terjatuh, Jake tidak perduli lagi. Bukankah ini yang diinginkan Sunghoon?

"anghh!!"

Jake berjengit ketika dengan tiba-tiba Sunghoon ikut bergerak berlawanan dengannya.

"shit, iya sayang gerak terus fuck gua mau keluar"

Dengan cepat Sunghoon membantu pergerakan Jake, hingga suara tamparan kulit bena-benar terdengar. Keringat yang saling berjatuhan, saliva dan cairan yang berada di mana-mana. Hingga Sunghoon berdesis dan Jake mendesah keras ketika mereka sama-sama sampai di titik putih.

Jake memeluk leher Sunghoon hingga lelaki itu terbaring kembali. Sunghoon mencium dahi Jake dan melepaskan tautan mereka.

"gini dong, enak banget sayang"

Jake hanya menutup kedua matanya berusaha menghilangkan pening di kepalanya.

"wait, jangan tidur dulu. Makan ini"

Sunghoon. benar-benar, bahkan kau masih memberikan obat pencegah hamil kepada Jake.

Melihat dua butir obat di tangan Sunghoon membuat Jake langsung memakannya dari sana dan mengunyahnya langsung.

"anjing, lo goda gua lagi ya?!"

Jake menggelengkan kepalanya dan kembali memeluk Sunghoon.

"sunghoon.. aku capek"

Hanya dehaman yang didengar oleh Jake. Mendengar itu membuat Jake menggelengkan kepalanya, sakit semua baik itu badan dan hatinya, bahkan perutnya sekarang mulai terasa melilit dengan pening yang makin hebat. Menutup kedua matanya dan memilih untuk membiarkan semua rasa sakit itu.

.

.

.

Jake terbangun dengan kondisi perutnya yang teramat sakit dan kepalanya yang benar-benar pusing. Berusaha untuk menegakkan dirinya walau sempoyongan dan merasakan bahwa dia hanya sendirian di sini.

Sudahlah dia sudah terbiasa juga bangun sendirian setelah melakukan adegan panas dengan Sunghoon.

Dia lelah menghadapi Sunghoon, hatinya sakit dan badannya sepertinya juga sudah tidak sanggup menghadapi laki-laki itu lagi. Apakah dirinya akan mengakhiri semua ini? Terserah Sunghoon mau apa, lagipula sebentar lagi dia akan mati bukan?

Berusaha untuk tetap sadar dan memasuki toilet dengan susah payah. Jake memaksa dirinya untuk membersihkan diri secara singkat dan berharap agar semua rasa sakit yang dirasakannya hilang.

Namun, hingga Jake selesai membersihkan diri rasa sakit itu masih ada dan makin menjadi-jadi. Jake berusaha membuka pintu toilet itu dan langsung terjatuh. Badannya dia paksa untuk bergerak ke arah tempat tidur, namun Jake tidak sanggup lagi. Rasa sakit yang dirasakannya sekarang benar-benar gila, menghantam seluruh sendi tubuhnya hingga tidak dapat bergerak.

CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang