TW! Suicidal thoughts, sedikit rated 18+!
Selamat membaca
.
.
.
Kedua tangannya memegang dua botol obat yang berbeda. Matanya melihat mana yang harus dia minum saat ini.
Jake, dengan keadaan bekas merah dan ungu di mana-mana, badan yang lengket dan sakit memaksakan dirinya untuk beranjak ke toilet. Tangan kanannya memegang obat pencegah kehamilan dan tangan kirinya adalah resep obat dari dokter yang mendiagnosanya kemarin.
Memandang pantulannya sendiri di cermin.
Untuk apa dia hidup?
Jadi pelampiasan nafsu kekasihnya sendiri yang tidak menganggap dirinya?
Lebih baik dia mati kan?
Lagipula dua organ di dalam tubuhnya sudah rusak, tunggu apa lagi?
Membuang salah satu obat yang dipegangnya dan lebih memilih meminum obat yang sering dia minum tiap hari. Tangan kecil itu menaruh kembali obat pencegah kehamilan yang baru saja dia minum di tempat semula.
Pendosa karena pernah membunuh nyawa di dalam tubuhnya pantas mati, bukan?
.
.
.
"jake, kamu minum obat dari dokter kan?"
Jake yang baru saja hendak menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya itu terperanjat mendengar pertanyaan itu. Menengadahkan kepalanya dan melihat Heeseung yang sudah duduk di depannya.
"oh itu, iya udah. Kakak ngapain di sini?"
Memilih untuk berbohong dan mengalihkan percakapan adalah tujuan Jake saat ini.
"tadi lewat depan fakultas kamu. Mumpung lagi kosong yaudah mau nyamperin kamu ternyata lagi makan"
Jake hanya menganggukkan kepalanya.
"yaudah, makan lagi jake yang banyak ya? Biar sehat"
Tersenyum dan memilih untuk menghabiskan makanan yang dia pesan. Andai Heeseung tau, harapannya untuk hidup sudah menurun drastis.
.
.
.
"jake, kenapa kamu gak kontrol lagi ke dokter? Ayo, kalau mau sama kakak aja"
Sudah hampir dua bulan sejak Jake didiagnosis oleh dokter dan Heeseung selalu menanyainya. Seperti sudah makan obat atau kontrol ke dokter. Seperti saat ini, keduanya sedang berada di salah satu cafe dekat kampus mereka.
"oh, udah kak sendirian"
"kenapa enggak ajak kakak aja?"
"gak usah kak, aku bisa sendirian kok"
Tangan Heeseung terulur untuk mengelus kepala Jake yang membuat netra Jake membulat.
"kakak gak apa-apa kamu repotin, jake. Lain kali kalau kamu mau ajak kakak, ya?"
Mengangguk patuh dan menyeruput susu kembali membuat Heeseung tertawa.
"lucu"
"apanya kak?"
"kamu lucu"
Jake hanya memaksa dirinya untuk tertawa mendengar ucapan Heeseung.
"mana ada, penyakitan gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
CYCLE
FanfictionSebuah hubungan yang dinginkan setiap orang yaitu healthy relationship. Dirinya telah mendapatkan itu, tapi kenapa kekasihnya berubah? SungJake! HeeJake! TW! kata-kata kasar, rated 18+ (minor DNI!), MPREG!!!