28

2.9K 261 22
                                    




.

.

.

"apa maksud kamu tiba-tiba minta putus?"

Setelah Sunghoon menarik tangannya untuk berbincang ke tempat sepi membuat Wonyoung langsung meluapkan seluruh emosinya. Apa-apaan? Dirinya hanya mengajak Sunghoon untuk pergi sesudah jadwal perkuliahan usai, bukan menyelesaikan hubungan mereka.

"hubungan kita gak akan pernah jalan wonyoung"

"kenapa? Aku ada salah? Bilang! Jangan asal putus-putus gini"

Wonyoung dapat melihat Sunghoon mengusap wajahnya dan menatapnya tepat di mata, "aku brengsek wonyoung"

.

.

.

Fakultas Jake tengah heboh, bagaimana tidak? Perempuan paling diminati di kampus mereka tengah membawa mahasiswa mereka yang bahkan dianggap tiada.

'bukannya wonyoung putus sama sunghoon? Jangan-jangan karena dia?!'

'jangan aneh-aneh anjir'

Wonyoung memperhatikan sebuah ruangan yang kosong lalu langsung menguncinya. Jake yang juga di sana tidak dapat berpikir dengan jernih. Apakah Wonyoung akan melabraknya?

"won-wonyoung"

"sstt diem, biar aku yang biacara duluan"

Wonyoung memperhatikan Jake yang hanya tertunduk di hadapannya, memilih untuk maju dan mengangkat wajah lelaki manis itu. Jake juga dapat melihat bahwa mata Wonyoung sedikit bengkak.

Namun, betapa terkejutnya Jake saat Wonyoung memeluknya dengan erat.

"hiks maaf, maafin aku"

Jake benar-benar dibuat kebingungan, "kkenapa, kenapa kamu minta maaf?"

"maa hiks maaf aku gak tahu kamu pacarnya sunghoon"

Badan Jake menegang di tempatnya, dari mana Wonyoung tahu?

"maaf, aku jahat banget ya? Seharusnya aku cari tahu dia udah punya pacar atau belum. Maaf jake, maaf"

Jake berusaha melepaskan pelukan Wonyoung dan bersitatap dengan mata itu yang tengah menitikkan air mata.

Sembari menggeleng Jake berusaha menampilkan senyumnya, "gak apa-apa, lagipula kamu gak tahu"

"jake.. kenapa kamu sebaik ini? Aku udah nyakitin kami secara gak langsung"

"karena sebentar lagi aku juga bakal mati, jadi tolong sama sunghoon terus ya?"

Jake dapat melihat bahwa Wonyoung menggelengkan kepalanya ribut, "gak mau! Gak mau sama sunghoon, dia hiks dia jahat sama kamu, dia juga nipu aku"

Jake menepuk bahu perempuan itu, "gak apa-apa wonyoung, aku baik-baik aja, hubungan kami juga gak sebaik itu. Untuk dikatakan sebagai pacar juga terlalu jauh, jangan ngerasa bersalah sama aku ya?"

.

.

.

Sedari tadi Jake berusaha untuk tidak menjadi pusat perhatian. Sayang seribu sayang, bahkan hingga kelas usai dirinya tetap diperhatikan oleh banyak mata. Ada yang terang-terangan menatapnya bahkan bertanya mengenai kejadian tadi, tapi Jake hanya diam tidak menanggapi itu semua.

Ternyata menjadi populer tidak semenyenangkan itu, seluruh gerak-gerikmu akan menjadi pembicaraan khalayak umum.

Sedikit kericuhan dan teriakan terdengar dari arah pintu kelasnya, namun Jake yang terlalu lelah memilih untuk membereskan barang-barangnya dan melangkah acuh tak acuh sebelum sebuah tangan menahannya ketika dia berada di luar kelas.

CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang