Developer?
•
•
•
Saat mendudukkan dirinya pada kursi, [Name] menyadari jika Sanzu telah pergi. Padahal mereka tadi pergi bersama menuju ke ruang makan, namun secara tiba-tiba pria gila itu menghilang.
Sejujurnya, kepergian Sanzu merupakan hal baik bagi [Name]. Wanita itu sangat takut jika harus melihat wajah Sanzu dalam waktu yang lama. Rasanya sangat menakutkan saat menyadari jika sang Paman menyukai keponakannya sendiri.
[Name] yakin, Sanzu juga pasti ikut membesarkan pemain dalam game tersebut, pasti Sanzu juga yang mengajarinya cara menggunakan senjata. Bukankah sangat mengerikan, membayangkan bagaimana Sanzu telah jatuh cinta padanya sejak dirinya masih bayi?
"Ada apa, [Name]? Apakah makanannya tidak sesuai dengan seleramu?" tanya Takeomi dengan raut wajah khawatir.
"Tidak... ini enak."
Beruntung saja saat berhasil melukai Genkei, [Name] mendapatkan hadiah dari sistem game, yakni dapat bicara sebebas mungkin. Dia tidak perlu waktu lama untuk berpikir memilih jawaban seperti apa.
"Syukurlah kamu menyukainya... besok akan saya buatkan lagi untuk bekal makan siangmu di sekolah."
Reflek, [Name] menjatuhkan sendoknya ke piring. Terdiam saat mendengar kata "sekolah".
Benar, S E K O L A H.
Hampir saja wanita—atau mari kita panggil saja dia gadis—itu gagal menguasai dirinya, dan menangis di hadapan keluarganya tersebut. Menangis hanya karena dia lelah dan terlalu malas untuk mengulangi pendidikannya lagi.
Terlebih, [Name] yakin jika sekarang dirinya tidak hanya dituntut untuk menimba ilmu saja, pasti Genkei akan memintanya untuk melakukan pekerjaan yang cukup berbahaya. Seperti mengikuti Sanzu, dan membunuh orang-orang yang dianggap berbahaya oleh penyewa mereka.
"[Name]... apakah kamu masih marah pada Papa karena Papa menikah lagi?"
Kembali lagi gadis itu terdiam. Ternyata, wanita cantik yang duduk di hadapan Takeomi, merupakan istri kedua Ayahnya itu di dunia game.
"Tunggu sebentar... apakah artinya sebelum prolog game dimulai, pemain tidak setuju dengan pernikahan ini dan kabur hingga dia disekap? Lalu... apakah target kedua dalam game ini kakak tiri?"
[Name] memejamkan matanya, tersenyum begitu hangatnya pada sang Ayah dan Ibu tiri. "Tidak, jika menikah kembali membuat Papa bahagia, aku akan ikut bahagia,"
╭── ೋ ──╮
Ƙσκσиσι Ħαʝιмɛ
˩σѵɛ Ƥαяαмɛтɛя : 30%╰── ೋ ──╯
Tanpa sengaja [Name] membanting sendoknya ke lantai. Dia sudah lelah mendapatkan segala macam kejutan dalam satu hari.Masuk ke dunia game yang belum selesai dibuat. Mati karena target pria pertama. Target pria pertama merupakan Paman sendiri. Ayahnya merupakan Takeomi, yang memiliki nama dan wajah yang sama dengan bos yang dia sukai di dunia nyata. Keluarganya merupakan keluarga pembunuh bayaran. Takeomi menikah kembali. Target kedua merupakan kakak tiri yang terlihat normal. Dan kakak tiri yang terlihat normal tersebut kini tingkat cintanya pada pemain menurun drastis.
Memangnya apa salahnya tersenyum pada Ayah dan Ibu tirinya, dan ikut bahagia dengan pernikahan mereka?! Kenapa kakak tirinya itu sangat aneh?!
"[Name], bukan hal yang baik membuat keributan di meja makan," tegur Genkei menatap tajam pada [Name].

KAMU SEDANG MEMBACA
606 CODE [BONTEN]
Fanfiction[COMPLETED] "606 in computer DOS operating systems means error. Error 606 means reset" "And we are error 707, which means that a part or even al the hard drives memory cannot be erased" • • • "Meski kamu selalu pergi ke dunia lain, kami akan terus m...