1.4

2.1K 435 26
                                    

Why Me?

"APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?!! MEREKA SEMUA MENGEJAR KITA!!!"

"Tenanglah... jangan banyak bergerak!"


Beberapa jam sebelumnya,

Sesuai dengan apa yang telah terjadi sebelumnya, hari itu Haneul kembali mengenakan gips karena patah tulang yang dia alami. Tapi, kali ini [Name] tidak membawanya ke kediamannya. Tidak, tepatnya dia menunda untuk mengajak Haneul menginap sementara di rumahnya.

Selain itu, kali ini yang menjemputnya adalah Rindou, bukan Sanzu. Seperti yang diminta oleh [Name] pada Kakucho kemarin, Rindou adalah orang yang dipercaya oleh mereka, pria yang dapat tetap tenang dalam segala situasi dan tentunya dia pasti akan menjaga [Name] dengan baik.

Sebelum menjalankan rencananya, [Name] meminta bantuan pada Rindou untuk memasang beberapa alat penyadap pada kendaraan milik Kazutora. Dia harus memantau laki-laki itu, dengan Haneul, apa yang sebenarnya mereka lakukan.

"Kau yakin ingin menyamar? Maksudku... aku bisa saja melakukannya untukmu, kau hanya perlu memperhatikan dari monitor saja..."

[Name] yang baru saja menyekap 2 pria yang merupakan pegawai dari musuhnya—mari kita panggil saja Tuan X—melirik pada Rindou. Berkat pria itu, [Name] dapat memasuki penginapan milik Tuan X dengan aman, dan menyekap 2 orang sekaligus.

"Ini masalahku, Paman. Selain itu, aku tidak ingin merepotkanmu," jawabnya dengan senyuman tipis, sambil melepaskan pakaian milik kedua pria itu. "Aku berjanji tidak akan terluka."

"Lalu bagaimana jika kau terluka?"

"Ya... kau bisa menciumku."

Pipi Rindou memanas, selain karena mendengar ucapan gadis itu, dia merasa malu karena [Name] secara tiba melepaskan pakaian di tubuhnya. Reflek, pria itu membalikkan tubuhnya, memberi privasi bagi gadis itu untuk berganti pakaian.

Pria itu memilih untuk mengotak-atik ponselnya, melihat-lihat, apakah Kazutora sudah bergerak dan melakukan sesuatu. Sementara itu, [Name] di belakang Rindou sedang kesulitan mengikat dadanya dengan perban dan kain, dia harus membuatnya datar supaya dapat menyamar sebagai laki-laki dengan sempurna.

Tubuhnya tersentak saat merasakan tangan Rindou yang memasangkan alat pendengar di telinganya, dan juga tangannya yang membantu [Name] untuk mengikat dadanya itu.

"Maafkan aku... kau tampak kesulitan, jadi aku akan membantumu..."

"A-ah... terima kasih, Paman."

Meski merasa gugup dan canggung, [Name] tetap membiarkan Rindou membantunya. Sembari telinganya fokus mendengarkan apa yang tengah dibicarakan oleh Kazutora.

"Kau melepas gipsmu?"

"Tentu saja, bodoh! Kakek memanggilku, karena aku gagal datang ke kediaman [Name]."

"Bukankah dia akan datang menjemputmu kelak?"

"Aku tidak yakin... [Name] benar-benar berubah, kau sendiri tahu hal itu, bukan?"

"Hmh... dia mencurigai kita."

"Geez... ini bukan salah kita! Aku tidak mengerti mengapa Kakek sangat terobsesi dengan [Name]. Maksudku... bukankah Hinata jauh lebih cantik dibanding dengannya?!"

606 CODE [BONTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang