Game Over
.
.
.
Hal pertama yang [Name] lihat saat membuka matanya adalah ruangan putih dan juga lampu operasi yang menyinari wajahnya dengan sangat terang. Matanya terasa sakit, berusaha menutup matanya dengan tangan, namun dia tidak dapat merasakan kedua tangannya.
Tidak hanya tangan, [Name] juga merasa jika seluruh bagian tubuhnya mati rasa. Dia tidak dapat menggerakkan ototnya, barang sedikit pun. Satu-satunya yang dapat dia gerakan adalah mata dan juga mulutnya.
[Name] ingin berpikiran positif, mungkin saja tubuhnya menjadi cukup kaku karena koma yang dia alami. Ya... tidur selama satu tahun lebih bukankah dapat dikatakan koma? Dia berusaha menanamkan pikiran positif tersebut, namun tidak bisa!
Ada sesuatu yang aneh, meski tidak dapat melihatnya dengan jelas, [Name] yakin bahwa ada besi yang tengah mengikat tubuhnya pada ranjang pasien. Apakah dia menjadi kelinci percobaan? Jika iya, mengapa orang gila itu melakukan hal ini padanya?
"Ara~ Sudah sadar ternyata Tuan Putri kita... menikmati tidur panjangmu, Sayang?"
"Fuck, bahkan di dunia nyata mengapa aku tidak lepas dari mereka?" umpatnya dengan suara kencang.
Wajah Ran muncul, menunjukkan senyuman lebarnya tepat di hadapan [Name]. "Bagaimana tidur panjangmu? Kau menikmatinya, Sayang?" tanya pria itu sekali lagi.
"Piss off."
"Wah~ galak sekali... Mikey pasti akan senang melihatmu telah sadar."
"Dan aku tidak."
Percayalah, saat ini [Name] tengah merasakan hal aneh pada dirinya. Dia sangat muak melihat kembali salah satu anggota Bonten tersebut, akan tetapi dia tidak marah, tepatnya dia tidak bisa merasakan emosi apapun.
Bahkan umpatan yang dia lontarkan, wanita itu lontarkan dengan tenang. Tidak ada nada bentakan ataupun marah, [Name] mengumpat dengan biasa, mengumpat seakan dia berbicara dengan normal.
[Name] bahkan tidak merasa marah saat menyadari bahwa dia berada dalam "kurungan" Bonten kembali. Seluruh perasaannya, seakan telah hilang.
"Oh! Berhasil! Aku tidak menyangka jika percobaan kita berhasil!" Mikey yang baru saja datang memekik dengan senang, sambil mendekati tubuh [Name]. "Bagaimana perasaanmu, Sayang? Apakah kau bisa merasakan sesuatu?"
"Apa yang kalian lakukan?"
"Hanya percobaan kecil... dan sepertinya kali ini berhasil."
"Kali ini?"
"Benar, kali ini!"
Ranjang tempat [Name] berbaring kini berdiri dengan otomatisnya, dan [Name] tidak terjatuh karena adanya besi yang menahan tubuhnya. Sebuah layar monitor besar di hadapannya menunjukkan beberapa foto perempuan, baik itu anak kecil, remaja, wanita dewasa, hingga nenek. Mereka tampak mengenaskan, dengan kepala yang membesar, seakan ada tumor di dalamnya, dan juga mulut yang tidak bisa tertutup.
"Setelah kecelakaan itu, kami tidak mendekatimu karena ingin membiarkanmu merasakan kebebasan sejenak. Selama itu pula, kami membuat percobaan, bagaimana cara kami menjadikan seorang manusia yang akan benar-benar menuruti perkataan kami, dan percobaan itu selalu gagal. Karena gagal, mereka menjadi undead yang bahkan tak bisa berbicara dengan normal."
KAMU SEDANG MEMBACA
606 CODE [BONTEN]
Fanfic[COMPLETED] "606 in computer DOS operating systems means error. Error 606 means reset" "And we are error 707, which means that a part or even al the hard drives memory cannot be erased" • • • "Meski kamu selalu pergi ke dunia lain, kami akan terus m...