1.2

2.2K 451 30
                                    

Mission

"Ibu akan menginap di rumah keluarga Ibu selama seminggu. Kamu bisa pergi ke Kyoto, Ibu yang akan menandatangani surat pernyataan."

Terhitung, sudah hampir 7 bulan [Name] berada di dunia game itu, dan selama itu pula dia masih kekurangan informasi, bagaimana cara dia agar dapat kembali ke dunianya.

Gadis itu juga belum menyelesaikan misinya untuk menyelamatkan Haneul. Dia benar-benar tidak memiliki petunjuk sama sekali, siapa yang membuat Haneul dalam bahaya.

Yang jelas, [Name] tahu jika pelakunya merupakan orang terdekat mereka. Dia mencurigai Kazutora, sebab pernah tanpa sengaja dia mendengar perdebatan antara keduanya, dan berakhir Haneul ditampar keras oleh laki-laki itu.

Atau, mungkin saja memang benar jika Kazutora-lah pelakunya?

"Apa yang kamu pikirkan?"

"Eh? Kakek?" tanya [Name] bingung. "Kemana Ibu?" 

"Raina sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu. Apa yang kamu lamunkan, hingga tak sadar jika Ibu tirimu itu pergi."

"Haneul dan Kazutora."

"Ah... benar juga, tentang temanmu."

[Name] menerima amplop cokelat yang diberi oleh Genkei. Matanya membola saat melihat foto-foto yang berada di tangannya.

Gadis itu menggeram rendah, segera membakar amplop tersebut di perapian yang menyala. Foto-foto tak senonoh milik teman seangkatannya, bahkan ada foto Hinata dan Haneul di dalam sana. Yang lebih membuatnya marah, foto tersebut bukanlah editan.

"Kamu marah?"

"Apakah pertanyaan itu harus kujawab, Kakek?"

Genkei terkekeh, menyerahkan sebuah belati pada [Name]. "Pelakunya adalah salah satu anggota Komite sekolahmu, katakan saja dia donatur terbesar. Dan pada acara study tour besok, kalian akan menginap di penginapan miliknya," jelas Genkei singkat.

"Sel kanker harus dimusnahkan dari akarnya," ujarnya serius. "Bunuh semua yang terlibat dalam hal menjijikan itu, bahkan jika orang itu merupakan orang terpenting dalam hidupmu."

╭──           ೋ           ──╮

мαιи զʋɛƨт! 

βʋиʋн ρɛℓακʋ ∂αи вακαя ƨɛмʋα ғσтσ

╰──           ೋ           ──╯

"Bagaimana jika yang terlibat Paman Haru?" tanya [Name] asal.

"Kalau begitu, Kakek yang akan memberinya hukuman," jawab Genkei singkat. "Tapi, jika Haru tahu kamu terlibat dalam misi kali ini, sudah jelas dia akan berada di pihakmu. Dan dia juga yang akan membunuh seluruh pelaku, supaya kamu aman."

"Bukankah Pamanmu itu sangat mencintaimu?"

Seketika tubuh [Name] merinding. Gadis itu teringat akan cerita Genkei beberapa hari lalu. Pengakuan mengejutkan dari Genkei, yang berhasil membuat [Name] mengurung dirinya di kamar seharian.

606 CODE [BONTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang