1.5

2.1K 447 49
                                    

Kiss

Baik [Name] maupun Haneul terkejut mendengar teriakan yang disusul banyaknya suara tembakan tersebut. Tak hanya itu, secara tiba-tiba ada begitu banyak darah yang menciprati keduanya, dan muncullah sosok Sanzu dengan senyuman mengerikan serta katana yang telah terlumuri darah.

Tubuh [Name] diangkat secara perlahan oleh Ran dan Kakucho. [Name] juga melihat Mikey yang tangannya berlumuran dengan darah, dan juga Kakucho yang memegang senapan.

Bagaimana bisa mereka berada di tempat itu?

"Apakah Papa disini?" tanya [Name] takut-takut.

"Tentu saja, sayang~ bagaimana caramu akan menjelaskan segalanya pada Papa, hmh?" [Name] menelan salivanya dengan susah payah, Takeomi berada disana dengan senyuman mengerikan.

"Rindou, bawa [Name] dan gadis itu ke rumah sakit. Pastikan [Name] mendapatkan perawatan terbaik," titah Mikey dengan sorot mata kosong.

"Dan yang lain... jangan biarkan satu orang pun di penginapan ini hidup, lalu ledakkan tempat ini."

"Ayo, [Name]."

Rindou melindungi [Name] yang membawa Haneul untuk keluar dari penginapan itu, tidak sendiri, sebab Sanzu juga menjaga bagian belakang [Name]. Gadis itu benar-benar merasa merinding saat melihat betapa gilanya Sanzu saat membunuh orang-orang.

Dia jadi teringat saat pertama kalinya dia sadar tiba di dunia itu, Sanzu waktu itu sama gilanya dengan sekarang. Terlebih, pria itu sekarang berteriak-teriak yang menambah suasana mencekam.

Tujuannya sekarang menuju rumah sakit. Rindou membawa mobil dengan kecepatan tinggi, dia menyetir bak orang kesetanan, merasa panik sebab ketika memasuki mobil, [Name] kehilangan kesadarannya.

Haneul menatap Hinata yang datang untuk menjenguknya dan [Name], kemudian pandangannya beralih pada [Name] yang masih belum sadarkan diri di ranjang pasien sebelahnya. Mereka ditempatkan di kamar VIP yang sama.

Hinata meletakkan buah yang dia bawa di nakas, tak datang sendirian, gadis itu ditemani oleh kekasihnya. Hanya saja Takemichi sekarang berada diluar, sedang berbicara dengan Rindou. Tepatnya Takemichi ditahan oleh Rindou.

"Aku merasa kecewa dengan kalian..." ungkap Hinata dengan mata berkaca-kaca. "Mengapa kalian menyembunyikan hal ini dariku? Bagaimana jika kalian kehilangan nyawa kalian tadi... aku akan merasa tidak berguna."

"Maaf... ini semua salahku."

Haneul benar-benar menyesali segalanya. Dia tidak dapat melindungi Hinata dan berakhir bergantung pada [Name]. Alhasil, [Name] saat ini masih belum sadarkan diri.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Sebelum itu, bisakah kau mendekat?"

Tentu saja Hinata mendekat tanpa menaruh rasa curiga sama sekali. Dia berpikir jika Haneul meminta bantuannya untuk mengambil sesuatu, tapi sepertinya pemikirannya salah besar.

606 CODE [BONTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang