Pandangan Elea mengabur setelah berjam-jam duduk menghadap layar laptop, membaca tulisan yang Frey post di laman blognya. Terutama yang menyinggung novel-novel karya Lamont.
Sebagian besar tulisan dalam blog tersebut membahas sisi positif dan negatif dari berbagai judul novel. Meski lebih condong ke arah dampak negatif terhadap psikologi pembaca. Tulisan-tulisan terbaru bahkan mengaitkan semua novel Lamont dengan kasus-kasus yang saat ini sedang Elea tangani.
Elea sudah membaca semua novel Lamont dan tahu serta paham poin-poin yang dimaksud.
Kasus pembunuhan di mana para korban ditemukan meninggal dengan keadaan penis yang menghilang, dikatakan adalah perwujudan nyata dari novel BEAST. Kasus pembunuhan orang yang mencuri uang rakyat merupakan live action dari novel Cheat On Civil. Sementara pembunuhan anak-anak SMA itu adalah kisah nyata novel Discrepancy.
Jika Elea membaca novel NOBLE sejak awal, mungkin dirinya tidak akan terlalu bingung tentang siapa I2L. Bahkan novel terbaru Lamont yang berjudul Human Error, dikaitkan dengan kasus Bellamy dan keadaan kepolisian saat ini.
Frey ini terlalu pintar ataukah terlalu bodoh? Elea bertanya-tanya.
“Jangan terlalu dipaksa, Capt. Kapten udah melototin laptop dari pagi lho. Buta itu mata lama-lama,” kata Rafael, merasa kasihan melihat ketuanya sedari tadi sibuk. Bahkan di saat masa skors—yang seharusnya bisa Elea jadikan waktu istirahat—perempuan itu tetap bekerja keras menyelesaikan kasus.
“Rafael, kamu pernah baca novel?” tanya Elea sembari menutup laptopnya.
“Enggak,” jawab Rafael ragu-ragu. Seingatnya pernah, tapi dirinya lupa jalan ceritanya. Menjawab tidak untuk berjaga-jaga, jika Elea bertanya sesuatu tentang novel tersebut.
“Kamu pernah nonton film, drama atau kartun kayak Moriarty The Patriot atau The Devil Judge? Di mana si pemeran utama adalah seorang kriminal yang melakukan kejahatan, tapi aslinya tujuan mereka itu demi kebaikan. Pernah enggak?” Elea meregangkan bahunya dan menyandarkan punggung pada sofa. Menanti jawaban Rafael tanpa menatapnya.
“Pernah.” Bukannya kita nonton sama-sama? Kapten yang sering maksa. Imbuh Rafael dalam hati.
“Menurut kamu tontonan kayak gitu punya kemungkinan memengaruhi penonton buat ngelakuin kejahatan enggak?” Baru Elea menoleh, memandang Rafael yang langsung tersentak dan bergegas berpikir. Memunculkan senyum lucu dari Elea.
“A ... da?” Rafael kembali menjawab ragu. Melihat Elea hanya menatapnya tanpa memberi respon lebih, ia akhirnya melanjutkan—meski masih dengan nada ragu. “Eh, kita bukannya pernah nanganin kasus kekerasan yang pelakunya remaja kan, Capt. Yang katanya terinspirasi dari film.”
Senyum Elea melebar dan mengangguk. Ia menguap pelan. Alih-alih tidur lebih nyenyak, skors justru membuatnya sering begadang. Terlalu banyak waktu untuk berpikir.
“Itulah kenapa setiap tontonan ataupun bacaan terbagi enggak cuma menurut genre tapi juga usia. Ya walaupun enggak ada jaminan orang yang nonton umurnya sesuai sama kategori film ataupun bacaannya. Apalagi anak-anak muda. Aku juga nonton film pembunuhan dari masih SMP,” kata Elea, ia berdiri dan pindah ke sisi Rafael. Memandang laki-laki itu cukup serius. “Berpengaruh atau enggaknya itu tergantung lagi terhadap keadaan konsumen. Orang yang punya prinsip, keteguhan atau apapun itu yang intinya otaknya bisa berpikir rasional, normal, pasti enggak gampang terpengaruh. Tujuan utama kita nonton film sama baca novel apa? Buat hiburan, ‘kan? Dapat tambahan wawasan atau ilmu itu bonus.”
Rafael hanya mengangguk sebagai respon.
“Yaa, faktanya setiap novel ataupun film atau lainnya punya sisi positif dan negatif. Orang-orang yang niru tindakan keji dari suatu karya adalah orang bodoh. Penulisnya enggak sepenuhnya salah.” Elea menghela napas. Ia meraih botol air mineral dan menenggaknya, baru kemudian melanjutkan. “Blog yang Calvin temuin kurang lebih begitulah, bahas dampak positif dan negatif bagi psikologis pembaca novel. Lucunya yang paling sering dibahas itu novelnya Tuan Lamont. Mana banyak banget lagi sisi negatifnya. Auto dapat banyak hujatan dari fansnya Tuan Lamont. Kamu tahu siapa yang punya blognya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
CREATOR
Misterio / SuspensoIa menang, tapi ia merasa kalah. CREATOR copyright ⓒ 2022 ⚠️ violence, harsh content, harsh word, bloody, mental illness, sadism