.
.
.
.
.Pagi di akhir pekan suasana meja makan keluarga Panich lebih ramai dibanding biasanya, mereka bertambah satu anggota lagi yaitu Nunew. Dentingan alat makan yang beradu dan obrolan ringan diselingi canda tawa menambah kesan hangat.
Sebenarnya bukan hal baru, Nunew memang sering jadi anggota tambahan di meja makan keluarga kecil itu namun bedanya jika sebelum ini ia akan bergabung saat makan siang atau malam saja.
Hangat dari suasana dan sambutan baik dari keluarga Panich sedikit membuatnya tak kesepian meski terkadang perhatian nyonya Panich membuat Nunew teringat pada sang ibu, seperti saat ini, bahkan Zee yang notabene anaknya tak dapat perlakuan lebih spesial dari Nunew, wanita paruh baya itu rela memisahkan tulang ikan untuk diberikan padanya.
"Ibu aku juga mau", ucap Zee menatap ikan-ikan kukus yang dengan telaten dipisahkan tulang-tulang hingga kepalanya lantas diberikan pada Nunew.
"Kau sudah besar Zee, lakukan sendiri"
Zee dan Nunew saling bertukar pandang, dari wajah sosok yang lebih kecil tersungging senyum mengejek sambil menjulurkan lidah sekilas. Pemandangan itu tak luput dari sang ayah yang hanya menanggapi dengan senyum lantas menggeleng, baginya Zee dan Nunew tetap sama seperti sepuluh tahun lalu. Waktu begitu cepat berlalu, tapi menikmati tiap detik pertumbuhan kedua putra tercinta adalah kebangaan tersendiri, lebih lagi mereka tumbuh menjadi seperti apa yang kedua orang tuanya harapkan.
"Hari ini kau menang, puaskan bermanja dengan ibuku, aku akan berkencan, tapi besok jangan harap kau punya kesempatan".
Yang lebih muda berhenti tersenyum,"berkencan?" Tiba-tiba saja nafsu makannya menurun, ia lupa Zee memiliki kekasih. Padahal hari ini Nunew berencana mengajak lelaki itu ke siam paragon, tapi ternyata Zee sudah lebih dulu memiliki janji.
"Iya, aku akan pergi ke pantai, sekalian aku minta izin, ayah, ibu, aku pulang besok", Zee selesai menyantap sarapan, ia tak perlu menunggu jawaban dari keduanya karena sudah tentu akan diberi izin.
Suasana hening setelah Zee beranjak lebih dulu untuk mengemas beberapa keperluan yang akan lelaki itu bawa nanti, hanya ada suara alat makan yang digunakan oleh kedua orang tua Zee, lalu Nunew? Ia diam tanpa melakukan apapun, cukup lama, tapi setelah ia memutuskan sesuatu dalam benaknya, Nunew menyusul Zee ke kamar.
"Hia apa aku boleh ikut?"
Yang diberi pertanyaan menoleh, "Nu, aku akan berkencan"
"Aku janji tak akan mengganggu", Nunew menatap Zee dengan puppy eyes andalannya. "Aku bingung mau melakukan apa akhir pekan ini, mungkin jika ke pantai bisa membuatku lebih rileks, ya ya ya??".
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Buddy [ZeeNunew] [End]
FanfictionCerita tentang dua sahabat bertetangga, meski selisih usia terpaut 3 tahun namun Zee selalu menjadi teman yang baik untuk Nunew, keduanya tumbuh bersama layaknya saudara. Namun benarkah tak akan ada kisah manis diantara mereka? #ZeeNunew #Zee #Nunew...