#5 how are you?

2.3K 236 21
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.




Zee kembali menatap layar ponselnya, menantikan bunyi notif dengan nama Nunew tersemat. Sudah empat hari ini ia tak bertemu lelaki itu, pesan tak dibalas, ditelpon pun tak merespon. Saat hendak Zee temui pun Nunew terkesan menghindar, ada saja alasan, entah ada janji dengan Nat, belajar bersama Yim, atau mengantuk tidak ingin diganggu. Zee penasaran apakah belakangan ia berbuat salah pada Nunew hingga lelaki itu tidak mau bertemu atau ada alasan lain. Hidup Zee rasanya sepi tanpa Nunew, tidak ada gangguan juga teriakan mengomel, ia jadi tak semangat mengerjakan tugas. Ditambah lagi Fern akhir-akhir ini pun sama saja, sibuk mengerjakan tugas kelompok alhasil Zee tidak bisa bertemu selain di jam kosong disela-sela kelas mereka.



Ditatapnya jendela sebrang yang lampunya masih menyala, kamar Nunew, penghuninya pun masih terlihat mondar mandir jika dilihat dari bayangan gorden berwarna cream itu.


Tiba-tiba terbesit ide dalam benak Zee cara untuk menemui Nunew, ia harus mencoba meski ada kemungkinan gagal, pokoknya ia harus menemui Nunew malam ini agar besok memiliki semangat lagi untuk mengerjakan tugas.



"Jika tidak mau keluar juga aku akan memanjat dinding" gumam Zee sambil berjalan menuruni tangga lantas menuju halaman belakang yang terhubung dengan rumah Nunew, jendela kamarnya tepat di depan halaman di lantai dua. Zee mencari beberapa buah batu kerikil kecil lalu melemparnya ke arah jendela lelaki itu.



Sekali

Dua kali

Tiga kali, berhasil. Nunew membuka gorden jendela, tanpa membuang kesempatan Zee segera menelponnya, diangkat! Akhirnya.

"Kenapa belum tidur?" Ucap Zee memulai percakapan.


"Aku baru akan tidur, kau menggangguku hia, ku tutup telponnya ya"


"Hei hei hei! Tunggu, ujianmu sudah selesai kan?"


Nunew terdiam sejenak sambil menatap Zee yang juga menatapnya dari halaman "hmm"


"Bagus, ayo jalan-jalan"


"Hia ini sudah malam"


"Belum untuk seorang Nunew, ini masih Nunew kan?" Zee bisa melihat Nunew tengah menimbang-nimbang tawaran Zee. Ia merasa telah memilih waktu yang tepat, Nunew pasti sedang suntuk, karena kalau tidak lelaki itu pasti sudah menutup telpon dan kembali masuk kedalam. "Bagaimana jika ku pinjamkan superbike?" Tepat sasaran! Nunew tersenyum senang mendengar Zee menawarinya mengendarai motor sport milik lelaki itu lantas mengangguk semangat. Tentu saja Nunew tidak akan menolak, selama ini Nunew selalu ikut balapan di sirkuit pun menggunakan motor milik Zee bahkan Zee lah yang mengenalkan Nunew pada arena balap.



Bad Buddy [ZeeNunew] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang