.
.
.
.
.Malam semakin larut namun dentuman musik di tepi pantai semakin bising menyamai deru ombak yang kian kuat terbawa angin dari tengah laut. Semua orang asik menikmati suasana festival, ada yang hanya duduk mengobrol sambil menyesap alkohol ada pula yang membiarkan tubuhnya bergoyang mengikuti alunan musik, sebagian juga ada yang memilih sedikit menjauh dari keramaian untuk menikmati udara malam tepi pantai, salah satunya Zee dan Nunew.
Membiarkan tubuh keduanya di terpa angin disertai ombak, lumayan dingin, tapi tautan kedua tangan mereka sudah cukup untuk menghantar rasa hangat pada tubuh masing-masing. Kepala Nunew sengaja ia jatuhkan ke pundak Zee guna mencari kenyamanan, kedua matanya ia pejamkan bukan karena mengantuk, melainkan mengulas kembali kenangan-kenangan yang mereka lalui hingga berada di titik ini.
Lengan lelaki yang lebih tua perlahan melingkar pada pundaknya, "dingin", semakin lama memang udara malam semakin menusuk, terlebih mereka hanya menggunakan kemeja hawai tipis dan celana tiga perempat. "Bagaimana kalau kita pulang saja?" Ucap Zee namun berbanding terbalik dengan pelukan yang semakin erat seolah tidak ingin suasana tenang ini cepat berlalu.
Nunew terkekeh ringan, "tap aku masih mau disini lebih lama". Wajahnya mendongak coba menatap Zee namun satu titik air jatuh tepat di pipi Nunew. "Hujan?" Lelaki itu membeo lantas baru beberapa detik ia coba memastikan, hujan turun dengan deras.
"Astaga kenapa tiba-tiba hujan?? Bukankah ini musim panas?" Zee menarik lengan Nunew untuk bangkit mencari tempat berteduh karena jika berlari ke area parkir pun percuma, tempatnya cukup jauh dari keberadaan mereka. "Ayo kau akan basah nanti" ucapnya lagi, menaruh sebelah telapak tangan tepat di kepala Nunew, meski sebenarnya itu tindakan yang sia-sia.
Tangan Nunew ditarik untuk berlari mencari tempat teduh, namun bukannya panik ia justru terkekeh. Ini menyenangkan, fikirnya, kapan lagi ia akan berada di situasi seperti dalam drama romantis begini.
Suasana meriah pun berangsur redup, mungkin mereka bubar karena guyuran hujan yang begitu mendadak.
Pasir pantai membuat langkah mereka cukup berat namun Zee tetap menarik Nunew hingga atensinya menemukan sebuah batu karang besar dengan lubang menganga membentuk seperti sebuah goa namun Zee yakin itu bukan. Langkahnya di bawa mendekat sampai merasa tubuh mereka tidak lagi terkena siraman air hujan. "Kita berteduh disini saja" ucapnya dengan nafas tersengal, ternyata usahanya sia-sia. Tubuhnya dan Nunew sudah basah kuyup sekarang.
Dahi Zee berkerut mendapati Nunew tetap tersenyum meski dalam keadaan basah kuyup, "Nu? Ada apa?"
Pemuda itu masih mempertahankan senyumnya, "tidak apa-apa hia, hanya saja ini tidak terlalu buruk".
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Buddy [ZeeNunew] [End]
FanficCerita tentang dua sahabat bertetangga, meski selisih usia terpaut 3 tahun namun Zee selalu menjadi teman yang baik untuk Nunew, keduanya tumbuh bersama layaknya saudara. Namun benarkah tak akan ada kisah manis diantara mereka? #ZeeNunew #Zee #Nunew...