#6 why r u

1.9K 196 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.





Kedua bibir mereka awalnya hanya saling menempel, dimulai dengan tawaran yang lebih tua lantas di tanggapi serius oleh yang muda. Ditariknya pemilik hoodie itu guna menyatukan bibir keduanya. Meski cukup terkejut namun Zee tidak menolak, membiarkan saja Nunew menuntaskan rasa penasarannya.



Ciuman tak harus berpengalaman untuk tau apa yang harus dilakukan jika sudah dewasa, secara naluriah syaraf motorik akan bergerak sesuai irama dan keinginan, sama seperti Nunew saat ini. Obsidiannya terpejam menghayati rasa yang timbul ketika dua belah bibir miliknya dan Zee menyatu lalu perlahan memagut.




Zee mulai terbawa suasana karena apa yang dikecapnya melalui bibir Nunew, manis? Entah apa yang lelaki itu makan sebelum mereka kesini. Tiap detik sesapan bibir keduanya semakin menuntut hingga dengan berani lidah Zee mulai bermain, memancing milik Nunew untuk bergerak lantas ketika Nunew mulai terpancing, disesapnya benda lunak itu, menambah gairah dalam percumbuan mereka. Tubuh keduanya merapat saling memeluk, merasa tidak puas hanya dengan bibir, Zee mulai menciumi Nunew secara acak, pipi, rahang, lalu turun ke leher jenjangnya. Yang dikerjai hanya mampu mengerang tertahan sambil memiringkan kepala ketika kulit lehernya menyentuh bibir basah milik Zee.





TIIIITTTTTTT!!

WOHOOOOOO!!



Suara klakson mobil yang lewat diiringi dengan sorak si pengendara dan beberapa penumpang membuyarkan suasana, keduanya terkejut lalu mundur selangkah, tersadar akan apa yang mereka lakukan terlebih mereka masih berada di tepi jalan. Siapa saja bisa melihat mereka.




"Kurasa sudah waktunya pulang, ayo" ucap Zee, ia merasa agak canggung setelah sadar apa yang mereka lakukan. Tidak seharusnya ia melakukan itu, tapi bibir Nunew membuat lupa segalanya.




***





Atmosfer di mana hari kelulusan Nunew begitu dipenuhi oleh suka cita, ia berhasil mendapat nilai cukup tinggi meski bukan berada di peringkat pertama, itu artinya Nunew akan segera mendapatkan kendaraan yang ia idam-idamkan sejak lama. Setelah berfoto bersama Nat, Tutor, dan juga Yim, Nunew kebanjiran buket bunga dari beberapa teman juga orang tua Zee yang turut datang bersama mama dan papanya. Semua mengucap selamat sampai rasanya bibirnya kaku akibat terlalu banyak tersenyum.




"Lihatlah, anakku memang kebanggaan keluarga," sang papa berucap sambil menepuk-nepuk punggung Nunew dengan rasa bangga, senyumnya tersungging begitu lebar. Nunew sendiri tidak menyangka jika mewujudkan keinginan kedua orangtuanya bisa sebegini membahagiakan, bukan berarti selama ini papa dan mamanya tidak bangga pada Nunew, dari kecil mereka tidak pernah menuntut banyak pada putra semata wayangnya itu. Nunew berhak atas kebahagiaannya sendiri, asal tak berjalan di arah yang salah, mereka akan tetap memberi support, baru tentang jurusan apa yang akan Nunew ambil sang mama meminta ia memilih, pun karena sang mama mengkhawatirkan masa depan anaknya. Itulah kenapa Nunew tumbuh menjadi anak penurut dan memiliki sifat hormat pada orang tua meski terkesan nakal di luaran, itu hal wajar terjadi pada anak seusianya bukan?




Bad Buddy [ZeeNunew] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang