.
.
.
.
.Malam itu dilewati Nunew dalam kemelut batin, merasa bodoh karena telah cemburu pada seseorang yang berstatus miliknya pun bukan. Fern tak pantas ia benci, gadis itu benar-benar tulus mencintai Zee tanpa syarat sedangkan dirinya?
Entahlah Nunew bingung kenapa bisa begini, seiring berjalan waktu rasa suka itu muncul, meski belum tau rasa suka seperti apa tapi ini cukup mengganggu, serakah dan hasrat menjadikan Zee miliknya mulai muncul, Nunew bersyukur tadi ia punya waktu untuk bicara dengan Fern karena jika tidak mungkin setelah malam ini Nunew akan semakin tenggelam dalam keserakahan.
"Dasar bodoh, hia memang seharusnya dengan Fern" monolog pelan terucap ditengah mangu, hatinya terasa seperti memiliki beban berat, begitu sesak dirasa.
Bunyi detik jam dinding dan deru ombak dibalik kaca balkon kamar itu seolah menjadi teman melepas asa sampai akhirnya ia memutuskan untuk pulang, tak masalah waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, Nunew bisa memesan taksi online sampai kerumah, yang penting lelaki itu tidak melihat Zee dan Fern esok hari.
Beruntung Nunew belum sempat membongkar koper, ia bisa langsung pergi ketika driver sampai. Dalam hati meminta maaf pada Zee, Nunew tau besok laki-laki itu pasti mencarinya.
Sedikit menimbang apa ia harus mengirim pesan pada Zee, memberitahu kalau ia pulang lebih dulu atau biarkan saja. Tapi baru Nunew membuka chatroom, driver taxi online menelpon itu artinya mobil yang di pesan sudah sampai.
"Nanti saja aku akan memberitahunya", cepat-cepat Nunew menarik koper dan pergi, untunglah saat check-in Zee memesan atas namanya sendiri jadi Nunew tak perlu bersusah payah menuju meja receptionist.
***
Pagi menyingsing, sinar matahari berlomba menerobos masuk melalui jendela kaca langsung mengenai arah pandang seorang lelaki hingga sang empu terusik. Beberapa kali ganti posisi tidur namun hangat matahari tepat mengenai tubuh telanjangnya.
Mengerjap beberapa kali akhirnya Zee membuka mata lantas menoleh untuk mendapat seorang gadis masih tidur sambil memeluk tubuhnya dari samping. Tersenyum kecil, Zee berucap syukur pada Tuhan telah dipertemukan oleh gadis cantik dan baik hati seperti Fern.
Kecupan-kecupan ringan ia layangkan hingga yang di kerjai mengerang tak suka tidurnya terganggu tapi akhirnya tersenyum. "Zee, hentikan, geli", tangannya ditempatkan pada mulut si lelaki.
"Selamat pagi, teerak"
"Selamat pagi juga, teerak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Buddy [ZeeNunew] [End]
FanfictionCerita tentang dua sahabat bertetangga, meski selisih usia terpaut 3 tahun namun Zee selalu menjadi teman yang baik untuk Nunew, keduanya tumbuh bersama layaknya saudara. Namun benarkah tak akan ada kisah manis diantara mereka? #ZeeNunew #Zee #Nunew...