Cerita tentang dua sahabat bertetangga, meski selisih usia terpaut 3 tahun namun Zee selalu menjadi teman yang baik untuk Nunew, keduanya tumbuh bersama layaknya saudara. Namun benarkah tak akan ada kisah manis diantara mereka?
#ZeeNunew
#Zee
#Nunew...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
"Ai shia Max!!" Satu kepalan tangan menghantam tubuh Max hingga limbung membentur dinding luar loby bar disusul dengan teriakan Nat yang panik sebab Max kembali mendapat tinjuan berulang kali. Kejadiannya begitu cepat, tadi ia dan Max tengah mencari udara segar akibat pengap didalam, beberapa waktu mengobrol akhirnya Max menyatakan cinta pada Nat lantas mereka berciuman untuk saling menyalurkan euforia kebahagiaan sebelum tiba-tiba Zee datang memukul secara membabi buta seperti itu.
"Phi Zee kumohon hentikan! Jangan pukuli phi Max!" Nat berusaha menarik mundur tubuh besar itu, memeluk dari belakang sambil terus meracau. "Kumohon hentikan phi"
Orang-orang mulai menonton tanpa berniat membantu, perkelahian biasa terjadi di bar selama itu tak merugikan pihak bar maka mereka akan acuh. Lihat saja sekarang, setelah menonton Zee dan Max baku hantam ada yang memilih pergi ada juga yang justru mengangkat telpon pintar mereka, entah merekam atau mengambil gambar, manusia jaman sekarang memang minim empati.
"Brengsek kau Max! Beraninya kau mempermainkan Nunew!" Zee masih mencoba memukuli Max yang kini mulai balas menyerang, mana bisa ia diam saja di hajar seperti ini, lama-lama Max akan mati ditangan Zee.
Nat yang panik tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menangis dan ketika Zee menyebut nama Nunew ia baru ingat, ia butuh bantuan Yim dan Nunew. Tanpa fikir panjang Nat berlari menerobos puluhan manusia dalam bar, matanya menelisik tiap sudut mencari keberadaan dua temannya, buram, asap rokok dimana-mana ditambah airmata yang masih terus menerobos keluar membuat pandangan Nat kabur. "Ayolah Nunew, Yim kalian dimana!" Monolognya, masih terus berjalan hingga akhirnya menemukan sosok yang ia cari.
"Nunew! Yim!"
Kedua sosok itu menoleh ke sumber suara, mendapati si kecil dalam keadaan kacau membuat Nunew panik. Bukankah tadi Nat bersama Max? Lalu kenapa ia berlari dengan penampilan begitu? Apa Max mencoba memperkosa Nat atau bagaimana.
"Ada apa Nat?" Ucap Yim lebih dulu.
"P-phi Zee.." nafas Nat tersengal, lelaki itu benar-benar sesak nafas, tapi untung Nunew cepat tanggap ketika tangan Nat menunjuk ke arah luar sambil terus menyebut nama Zee.
Tanpa menunggu Nat selesai bicara pun Nunew tau ada yang tak beres, langkah kakinya segera berhambur keluar diikuti oleh Yim dan Nat. Semakin keluar, perasaan Nunew semakin tak enak hingga kedua netra itu membola setelah sampai di loby, Max dan Zee seperti atlet tinju liar!