#18

1.7K 193 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.





Waktunya pertandingan sepak bola antar fakultas, seperti biasa, tim dari fakultas teknik selalu berlangganan menghadapi tim fakultas kedokteran. Meski ujian semester belum selesai para mahasiswa yang tergabung di masing-masing tim tetap pada semangat mereka, jangankan ujian, cuaca terik siang hari pun tak menghalangi jalannya pertandingan.

Tim fakultas teknik yang di ketuai oleh Max mendapat giliran memulai, sorak sorai dari berbagai sudut bangku penonton begitu bising sesaat setelah peluit tanda permainan dimulai berbunyi.

"Phi Max ayo semangaattt!" Teriak Nat dari salah satu bangku penonton, tentu saja lelaki kecil itu hadir walau pun tidak mengerti tentang sepak bola, selain karena Max adalah kekasihnya, anggota tim lain seperti Nunew dan Tutor adalah temannya.

"Hei Nat! Kenapa malah menyemangati tim fakultas teknik, mereka adalah lawan kita", seru seorang pria berwajah tak kalah manis di samping Nat, James, teman seangkatan Nat dari fakultas kedokteran.

Nat menggaruk tengkuknya, benar juga apa yang dikatakan James tapi Max itu kekasihnya, masa iya Nat tidak memberi dukungan padanya. "Maaf ai James, tapi kekasihku dari tim lawan".

James berdecak kesal 'tsch! Dasar penghianat, makanya cari kekasih yang satu fakultas denganmu".

Masa bodo! Nat tak ingin menghiraukan ucapan James karena ia begitu bersemangat menonton pujaan hatinya berlarian menggiring bola, wajah serius, berkeringat di bawah terpaan matahari hingga gayanya ketika menyeka rambut membuat Nat tergila-gila "phi Max benar-benar sexy".

Yang tak Nat sadari adalah ada satu orang lagi penghianat di sisi pojok bangku yang tengah asik menonton pertandingan sambil memuja tim lawan, siapa lagi kalau bukan Zee? Laki-laki yang sedang di mabuk cinta. Meski terbesit rasa kesal karena dengan ajaibnya Joss ikut dalam pertandingan itu sebagai anggota tim dari fakultas teknik, membuat teriakan para wanita semakin riuh dan bising sebab memuja orang asing yang usut punya usut menggantikan salah satu pemain inti karena tidak bisa hadir siang itu.

Ia menyesal kenapa dulu lebih tertarik pada olahraga basket dibanding sepak bola, kalau saja dulu ketika kecil Zee menerima ajakan Nunew menemaninya masuk club sepak bola sekolah pasti ia yang berlari mendampingi lelaki itu menggiring bola sekarang.

"Aargh menyingkir dari Nunew sialan!", Umpatnya cukup kencang sambil memandangi acara selebrasi karena tendangan Nunew berhasil mencetak satu gol "Jangan memeluknya!" Bak cacing kepanasan Zee sama sekali tak bisa diam di ditempat duduk melihat Joss seenak jidat memeluk Nunew yang sialnya terlihat begitu kecil bersamanya. "Kau pasti sedang mencari keuntungan kan!".

Bad Buddy [ZeeNunew] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang