CHAPTER 2

4.2K 298 4
                                    

Sudah dua bulan berlalu sejak Gulf menjadi siswa baru di SMA Revarinca. Semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa masalah yang berarti. Gulf merasa nyaman dengan lingkungan baru ini dan sudah mulai akrab dengan teman-teman barunya.

"Gulf, tolong ambilkan buku di perpustakaan," perintah guru dengan nada serius yang sedang mengajar.

Gulf mengangguk, lalu menutup bukunya. "Mau gw temenin?" tawar Win dengan nada khawatir.

"Ga usah, Win. Gw bisa sendiri kok." Win pun mengangguk, membiarkan Gulf pergi sendiri.

Dengan kepala tertunduk, Gulf berjalan sambil membalas pesan dari ayahnya.

Tiba-tiba, Gulf menabrak sesuatu yang membuatnya terjatuh. Ia meringis, merasakan sakit di pantatnya.

"Kalau jalan, tuh, pakai mata!" bentak Mew dengan nada kesal, berbalik badan menghadap Gulf.

Gulf sedikit terkejut, lalu mendongakkan kepalanya untuk melihat Mew. "Gw minta maaf," ucap Gulf dengan nada rendah.

Mew hanya menatap Gulf sejenak, lalu pergi begitu saja. Gulf yang melihat itu pun mengumpat dalam hati, kesal.

"Sombong banget tuh cowok, main pergi gitu aja. Setidaknya bantu gw berdiri kek. Mana pantat gw sakit lagi. Sial!"

Gulf mengumpat dengan bibir yang mengerucut, sambil berusaha berdiri dan membersihkan celananya yang kotor.

Namun, tanpa sepengetahuan Gulf, Mew mendengar umpatan itu. Ia tersenyum tipis. Entahlah, umpatan itu tidak membuatnya marah, malah membuatnya merasa... lucu?

☀️☀️☀️🌻🌻🌻
Di dalam kelas, Mew masih terus terpaku memikirkan kejadian tadi. Ia terus tersenyum tipis dan sesekali terkekeh pelan, seolah ada kenangan manis yang bermain di pikirannya. Bright, yang duduk sebangku dengannya, merasa tidak nyaman dan bergidik ngeri, khawatir Mew kesambet hantu kamar mandi.

Kring kring kring.

"Mew, lo kesambet ya? Senyum-senyum sendiri mulu dari tadi, serem tau nggak," ucap Bright dengan nada was-was, menatap Mew dengan ekspresi heran.

"Menang lotre kali dia," celetuk Mile dengan nada asal.

Plakk.

"Dia udah kaya tolol, ngapain ikut lotre?" Bright menimpali dengan nada sinis.

"Sakit bego, ga usah ngegeplak napa," ujar Mile dengan kesal, mengelus kepalanya yang sakit.

Mew memutar bola matanya, tampak malas, dan pergi begitu saja meninggalkan Bright dan Mile yang masih terus berdebat.

"Mew, jawab dulu woy!" teriak Bright, namun tak diindahkan oleh Mew.

"Udah anjir, ayo ikutin Mew," ajak Mile sambil menarik tangan Bright.

"Lepas anjir, gw ga suka lo!" Bright menghempaskan tangan Mile dengan sedikit kasar.

"IHHH KAMU JAHAT!" teriak Mile dengan nada genit, membuat Bright ingin muntah.

"Najis!" sentak Bright, membuat Mile tertawa lepas karena berhasil menjahili temannya itu.

☀️☀️☀️🌻🌻🌻

"Lo berdua mau pesen apa? Biar sekalian," tanya Apo dengan semangat.

"Gw mie ayam, minumnya lemon tea," jawab Gulf yang masih fokus dengan hp-nya, suaranya datar.

"Gw--"

"Samain aja lah, biar ga ribet," potong Apo tiba-tiba, lalu pergi ke kedai makanan.

Win mendengus kesal, merasa diabaikan. Ingin rasanya dia menendang Apo ke hutan belantara. Gulf yang melihat itu pun tertawa terbahak-bahak, hingga ia tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang