CHAPTER 32

2.5K 179 2
                                    

Hari-hari Gulf dijalani di rumah sakit, dan meskipun ia ingin pulang, dokter belum memperbolehkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari Gulf dijalani di rumah sakit, dan meskipun ia ingin pulang, dokter belum memperbolehkannya.

"Hufftt, bosan," gumam Gulf sambil menatap langit-langit kamar rumah sakit dengan wajah yang murung.

"Kak, hp gw mana sih?" tanya Gulf pada Bow yang sedang main game.

"Ya, mana gw tau. Disimpan ayah kali," ucap Bow tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tapi, gw bosen. Kangen kak Mew juga," ucap Gulf dengan wajah yang semakin sedih.

Tanpa sepengetahuan Gulf, Bow sedang melakukan video call dengan Mew, tetapi menggunakan kamera belakang agar Mew dapat melihat Gulf.

"Mew-nya udah lupa sama Lo. Dia udah punya yang baru," ucap Bow dengan nada sinis, membuat Gulf langsung mendudukkan dirinya.

"Masa?" tanya Gulf tidak percaya dengan wajah yang semakin murung.

"He'em, katanya cape nunggu Lo. Mana Lo jauh lagi?" Gulf cemberut dengan mata yang berkaca-kaca dan suara yang terdengar serak.

"Ih, kok kakak jahat sih?!" cicit Gulf dengan menahan air matanya dan suara yang terdengar tercekik. Bow menahan tawanya melihat adiknya yang hampir menangis, tetapi ia merasa bersalah karena telah membuat Gulf semakin sedih.

"Sayang," panggilan itu membuat Gulf yang tadi menunduk langsung melihat kakaknya.

"Nih," Bow memberikan hp-nya ke arah Gulf dan keluar dari ruangan Gulf.

"Sayangg," panggil Mew dengan lembut, membuat mata Gulf kembali berkaca-kaca.

"Eh, kok nangis? Jangan nangis dong," ucap Mew dengan lembut.

"Hiks, kakak, apa kakak beneran hiks udah punya yang hiks baru?" ucap Gulf dengan sesenggukan, membuat Mew terkekeh.

"Jangan ketawa!" pekik Gulf kesal.

"Nggak sayang, tadi Bow cuma bercanda kok," jelas Mew dengan sangat lembut.

"Hiks, beneran?" tanya Gulf dengan harapan.

"Iya, udah jangan nangis, jelek nanti," ujar Mew dengan bercanda.

"Isshhh, kakak!" rengek Gulf membuat Mew terkekeh pelan.

Mereka menatap satu sama lain, menyalurkan kerinduan yang mereka tahan selama ini.

"Aku kangen kakak," cicit Gulf yang masih bisa didengar oleh Mew.

"Kakak juga kangen kamu. Kamu di situ jangan nakal ya, biar cepat sembuh," ucap Mew dengan lembut.

Gulf mengangguk dengan memperlihatkan senyum bayinya, membuat Mew gemas.

"Jangan gemas-gemas dong, kakak ga bisa cium kamu soalnya," ucap Gulf dengan lucu.

Gulf terkekeh pelan dengan rona merah yang menghiasi wajahnya.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang