CHAPTER 29

2.3K 167 2
                                    

Bright sedang fokus memperhatikan gurunya yang sedang mengajar di depan kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bright sedang fokus memperhatikan gurunya yang sedang mengajar di depan kelas. Dia mencoba menyerap setiap kata yang diucapkan gurunya, mencatatnya di buku catatannya. Tiba-tiba, HP-nya bergetar di saku celananya, menandakan ada pesan masuk.

Ting

Bright merasa jantungnya berhenti sejenak saat membaca pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bright merasa jantungnya berhenti sejenak saat membaca pesan tersebut. Matanya melebar, dan tanpa berpikir dua kali, dia langsung menunjukkan pesan Win ke Mew. Mew, yang juga membaca pesan tersebut, langsung berlari keluar kelas, diikuti oleh Mile dan Bright. Mereka tidak peduli dengan pandangan heran atau cemoohan dari teman-teman sekelas mereka. Yang terpenting saat ini adalah Gulf, kekasih Mew.

Dengan cepat, Mew, Mile, dan Bright menghidupkan motornya dan melaju menuju rumah sakit yang telah Win sebutkan dalam pesan tersebut. Mereka mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, memacu adrenalin mereka. Hatinya berdebar kencang, penuh kecemasan dan harap. Mereka berdoa dalam hati, berharap Gulf baik-baik saja.

Baru saja Mew tiba di rumah sakit, jantungnya berdebar kencang. Melihat mobil Win yang masih terparkir sembarangan, hatinya teriris, rasa cemas dan ketakutan menyelimutinya. Dia segera berlari masuk, berharap apa yang dia bayangkan tidak benar.

DEG

Kaki Mew seketika melemas ketika melihat Win dan Apo yang menangis, serta seragam Apo yang berlumuran darah. "Dimana Gulf?" tanya Mew dengan suara serak, penuh keputusasaan. Dia berpikir kecelakaan itu tidak seburuk ini, tapi melihat teman-temannya, tubuh Mew seakan membeku.

Win dan Apo langsung bangun dari duduknya ketika melihat Mew, lalu menunjuk ke pintu operasi. Mew memandang pintu tersebut dengan tatapan kosong, seolah dunianya runtuh.

"Win, Apo," panggil Bright dan Mile secara bersamaan, membuat Win dan Apo memeluk kekasih mereka dan semakin menangis.

Mew mendekati pintu operasi, memandangnya dengan tatapan sedih. Tak terasa, satu titik air mata jatuh dari matanya. Dia duduk di kursi tunggu, menopangkan kedua sikunya di paha dengan menunduk. Rasa penyesalan dan ketakutan bercampur menjadi satu.

"Tuhan, selamatkanlah Gulf, aku tidak bisa hidup tanpanya. Tolong," doa Mew dengan air mata yang menetes, suaranya hampir tidak terdengar.

"MEW!" panggil ibu Gulf, membuat Mew berdiri dan langsung dipeluk oleh ibu Gulf. "Gulf pasti baik-baik saja Mew, percaya sama tante," ucap ibu Gulf, mencoba menenangkan Mew meski dia juga sangat khawatir.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang