CHAPTER 8

3.6K 266 2
                                    

"Jadi kita kapan kayak Brightwin?"

"AAAARGHHH kenapa sih dia harus ngomong kayak gitu? Maksudnya apa coba?" gerutu Gulf, merasa bingung dan canggung. Ia menggigit bantalnya, mencoba meredakan rasa gugup yang melanda.

Kata-kata Mew terus berputar di kepalanya, membuatnya semakin salah tingkah. "HUAAAAAAA MASA GW BAPER KARNA GITU DOANG SIH?!" ujar Gulf, menghentakkan kakinya ke lantai dalam kebingungan.

"Mew kampret!" umpat Gulf, matanya menatap langit-langit kamarnya dengan rasa bingung yang mendalam.

"HUAAAA HUSH HUSH PERGI LO JANGAN BERLARIAN TERUS DI KEPALA!" ujar Gulf lagi, menutupi wajahnya dengan bantal, mencoba mengusir pikiran-pikiran yang membuatnya gugup.

"Hufffttt... Tau ah mending tidur aja," ucap Gulf akhirnya, mencoba menenangkan diri. Ia memutar badannya, berusaha untuk tidur dan melupakan semua hal yang membuatnya bingung dan salah tingkah.

☀️☀️☀️🌻🌻🌻

Gulf dan kawan-kawannya sedang menonton Mew dan kawan-kawannya yang sedang bermain basket di lapangan. Sebenarnya Gulf tidak terlalu berminat, tapi Win, pemilik gigi kelinci, menarik tangannya dan tangan Apo. "Ayo temenin gw nonton pacar gw," ucap Win dengan semangat.

"Kesel banget gw! Kenapa cewek-cewek pada gatel banget, pengen gw colok tuh bola mata," gerutu Win, wajahnya tampak kesal karena banyak siswi yang berteriak melihat pacarnya bermain.

"Ya udah sih mau gimana lagi," ucap Gulf, suaranya datar, tampak pasrah.

"Di lihat-lihat kak Mile ganteng juga," ujar Apo, tanpa sadar.

Gulf dan Win pun langsung mengalihkan pandangannya, menatap Apo dengan ekspresi menggoda. "Ngomong apa lo tadi?" goda Win.

"A-apa? Nggak kok," ujar Apo, tampak gugup.

"WINNIE!" teriak Bright dari tengah lapangan. Win langsung menarik Apo dan Gulf untuk berdiri dan berlari menuju tengah lapangan.

"Gak usah tarik-tarik bisa gak?" ketus Gulf, tampak kesal karena tangannya sedikit sakit.

"Nggak," ucap Win santai, yang dihadiahi tatapan tajam dari Gulf.

"Nih," ujar Win, mengulurkan sebuah botol air mineral ke arah Bright, lalu mengelap keringat lelaki itu dengan handuk kecil yang ia bawa.

"Thx ya Winnie," kata Bright, tampak senang.

"HEH! ITU MILIK GW ANJIR!" pekik Apo, karena Mile merebut minuman yang sedang ia minum.

"Hussttt! Berisik! Ga usah teriak begitu, kuping gw masih normal," ucap Mile dengan santai, lalu meminum minuman Apo.

"Minuman gw," lirih Apo, tampak sedih melihat minumannya yang habis.

Beberapa detik kemudian, "ADUHHH ANJIRR! JANGAN TARIK WOY! SAKIT! APO LEPAS ANJING!" teriak Mile, karena rambutnya ditarik oleh Apo.

"BIARIN! SALAH SIAPA MINUMAN GW DI REBUT!" ketus Apo, tampak marah.

"Anjing, Apo! Ini rambut gw sampe rontok, woy!! Tanggung jawab ini!" ucap Mile, tampak kesal sambil mengejar Apo.

"Bodo!" teriak Apo, sambil terus berlari.

"Jodoh kali tuh mereka," celetuk Bright, sambil melihat Mile dan Apo kejar-kejaran.

"Udah, biarin. Ayo ke kantin aja," ajak Win pada Bright.

"Bro, duluan ya," ucap Bright pada Mew yang hanya dibalas dengan anggukan.

Pandangan mata Mew jatuh pada sosok manis di sampingnya, Gulf. Dengan perlahan, Mew bergerak, posisinya berubah, menutupi tubuh mungil Gulf dari terik sinar matahari.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang