CHAPTER 23

2.6K 181 1
                                    

"Gulf, kok kemarin lusa ga berangkat?" tanya Gina dengan nada penasaran, begitu Gulf duduk di bangkunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gulf, kok kemarin lusa ga berangkat?" tanya Gina dengan nada penasaran, begitu Gulf duduk di bangkunya.

"Ada urusan," jawab Gulf dengan nada datar, menghindari kontak mata.

"Oooo ka--" ucapan Gina terpotong ketika teriakan keras memecah keheningan kelas.

"GULF!!!" teriak Apo, berlari ke meja Gulf dan menyingkirkan Gina dengan agak kasar. Gina terpaksa mundur beberapa langkah, terkejut.

"Ih, gw kangen banget sama lo tau!" ucap Apo dengan semangat, memeluk Gulf erat-erat. Gulf terkejut, tapi dia tidak berusaha melepaskan pelukan itu.

"Lebay lo! Gak ketemu dua hari aja kok kayak ga ketemu dua tahun," celetuk Win, yang duduk di sebelah Gulf. Dia bergumam dengan nada sinis.

"Bacot!" balas Apo, mengacungkan jari tengahnya ke arah Win. Dia masih memeluk Gulf, dan Gulf bisa merasakan kehangatan dari tubuh Apo. Gulf hanya bisa terkekeh pelan, melihat tingkah dua temannya itu.

Bel istirahat berdentang, mengumumkan waktu rehat bagi semua siswa. Gulf dan teman-temannya pun membereskan peralatan mereka yang berserakan di atas meja.

"Gulf, lo disuruh ke lapangan sama Kak Mew," terdengar suara salah satu teman kelasnya. Gulf mengangguk, membalas dengan ekspresi serius.

"Mau ikut nggak kalian?" tanya Gulf pada Apo dan Win.

"Ikutlah!" seru mereka berbarengan.

Sebelum bertemu Mew dan teman-temannya di lapangan outdoor, mereka membeli minuman di kantin. Gulf tak bisa melepaskan pandangannya dari Mew yang sedang mendribble bola. Keringat yang mengalir di pelipis Mew menambah pesona kekasihnya itu.

Mew mengedarkan pandangannya mencari Gulf, lalu melempar bola ke arah Mile yang terkejut dan memekik. "MEW ANJING!" seru Mile kesal, namun Mew hanya tersenyum licik.

"BWAHAHAHAHA!" Bright tertawa terbahak-bahak melihat Mile. Suara tawanya menggema di lapangan.

Mew menghampiri Gulf yang berdiri di pinggir lapangan dengan botol air mineral di tangan. "Nih," kata Gulf, mengulurkan botol itu ke Mew.

"ADUH, YANG BUCIN!" teriak Mile, menggoda Mew.

"Ngaca, woy!" balas Win.

Mew dan Gulf tampaknya tak peduli dengan keramaian di sekitar mereka. "Makasih," ujar Mew dengan tulus.

Mew mencoba mencium kening Gulf, tapi Gulf menghindar. "Kok nggak mau?" Tanya Mew dengan kening mengerut.

"Nggak mau, soalnya kamu keringatan. HAHAHA!" Gulf berlari menjauh, dan Mew mengejarnya.

"Sini kamu, heh!" teriak Mew, suaranya terdengar penuh semangat.

"NGGAK MAU, WLEEEE!" Gulf menjulurkan lidahnya, mengejek Mew.

Aksi mereka di lapangan membuat siswa lain memekik gemas. Ada juga yang menatap mereka dengan rasa tidak suka.

Tiba-tiba, Mew memeluk Gulf dari belakang. "LEPAS, IH, NGGAK MAU, HAHAHA!" teriak Gulf, berontak.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang