EXTRA PART II

3.1K 178 6
                                    

"Halo, sayang! Kamu udah selesai kelasnya?" tanya Mew sambil membereskan buku-bukunya.

"Udah, ini lagi di taman," jawab Gulf dengan suara yang terdengar lelah.

"Ya udah, tunggu Kakak ya. Kakak segera ke sana," panggilan pun dimatikan, lalu Mew bergegas untuk menemui kekasihnya.

Mereka berdua masuk ke universitas yang sama, meskipun berbeda fakultas. Gulf adalah mahasiswa tahun kedua, sedangkan Mew adalah mahasiswa tahun ketiga.

Hubungan mereka terus terjalin, meskipun tidak selalu mudah, tapi mereka melewatinya bersama-sama.

"Hei, udah lama ya?" sapa Mew dengan suara penuh kelembutan, melihat kekasihnya dengan tatapan penuh perhatian.

"Nggak, Kakak," jawab Gulf dengan suara yang terdengar lemah karena merasa lelah.

"Ya udah, ayo pulang. Udah sore," Mew menggandeng tangan Gulf dengan lembut, memberikan dukungan dan kehangatan yang sangat dibutuhkan.

Mew membukakan pintu mobil untuk Gulf, membuat Gulf merasa tersanjung dan hatinya berbunga-bunga. Entahlah, hubungan mereka sudah terjalin lama, tapi Gulf masih suka merasa malu dengan sikap perhatian Mew.

"Gimana kelasnya tadi?" tanya Mew sambil menjalankan mobil keluar dari parkiran, suaranya penuh dengan kepedulian dan kehangatan.

"Baik, tapi si Krist itu usil banget, Kak. Dia sering jahilin aku," adu Gulf dengan bibir yang sedikit bergetar, mencerminkan kelelahan dan frustrasi yang sedang dirasakannya.

"Dia gemes sama kamu kali," kata Mew dengan senyum yang mengandung kehangatan dan pengertian, mencoba menghibur Gulf.

"Ish! Tapi dia juga lucu, Kak. Kakak Ga naksir sama dia?" tanya Gulf dengan penasaran.

"Nggak, dia kan pacar Singto, ngapaain--"

"OOO jadi kalo Krist jomblo mau Kaka gebet?!" Tanya Gulf tak santai.

"Dengerin dulu, sayang. Aku ga butuh naksir yang lain. Di samping aku udah ada kamu, yang telah mengambil seluruh hatiku," kata Mew dengan suara yang penuh dengan cinta dan keyakinan, mencoba menenangkan hati Gulf.

Gulf yang tadinya merengut, kini menundukkan kepalanya, menutupi rasa malu dan kelelahannya sambil menggosok telinganya yang merah.

"Hm? Iyakan, sayang?" tanya Mew dengan suara yang penuh dengan kelembutan, mengangkat Gulf dengan penuh pengertian.

"Issh, udah, Kakak. Liat ke depan," seru Gulf dengan suara yang terdengar lemah, mencoba mengalihkan perhatian mereka dari momen yang membuatnya merasa canggung.

"Telinga kamu merah," kata Mew dengan suara yang penuh dengan kelembutan, mencoba menghibur Gulf yang sedang merasa malu.

"CK! Kakak udah, aku malu," rengek Gulf dengan suara yang terdengar lemah, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Tawa Mew pun pecah melihat kekasihnya yang sangat menggemaskan, suaranya penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan, mencerminkan betapa dia mencintai Gulf dengan sepenuh hati.

☀️☀️☀️🌻🌻🌻

Ting tong ting tong...

Gulf mengernyitkan dahinya ketika mendengar suara bel yang tiba-tiba berbunyi. Hatinya dipenuhi keheranan, tidak mengerti siapa yang datang di malam hari seperti ini.

"Siapa yang datang malem-malem begini?" gumamnya sambil berjalan cepat ke arah pintu, mencoba mencari tahu siapa pengunjung tak terduga itu.

Ceklek...

"Aow, Lo? Ngapain, Kak?" tanya Gulf dengan ekspresi campuran antara kejutan dan senang ketika melihat Bow berdiri di depan pintu.

Bow sudah menikah 5 bulan setelah Gulf lulus SMA dan sekarang ia memiliki buah hati yang baru berumur 15 bulan. Gulf merasa senang melihat kakaknya dan juga keponakannya yang menggemaskan.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang