CHAPTER 3

4.1K 302 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya teman-teman (≧▽≦)

"Gulf, cepat ganti bajunya. Nanti kita telat, kita nunggu di depan ya," ujar Win dengan nada tergesa-gesa sambil memasukkan bajunya ke loker.

"Oke," balas Gulf dengan suara lembut.

"Win, emang iya? Olahraga hari ini digabung sama kelas XII IPS 3?" tanya Apo dengan rasa penasaran sambil menunggu Gulf selesai.

"Katanya iya, tapi ga tau juga," jawab Win dengan nada ragu.

"Yahh, males banget gw liat mukanya Mile. Kenapa ya, kalau liat dia tuh rasanya kesel banget," keluh Apo dengan ekspresi kesal.

"Suka kali lo sama dia," goda Win dengan senyum jahil.

"Idih, amit-amit," tolak Apo dengan wajah penuh jijik.

"Hati-hati loh, benci jadi cinta," sindir Win sambil tertawa.

"Hueekkk," balas Apo dengan muka mual.

"Hahahha," tawa Win semakin lebar.

"Ayo," ajak Gulf yang sudah selesai ganti baju olahraganya.

"Yuk," mereka berjalan menuju arah lapangan. Di sana sudah ramai karena dua kelas digabungkan.

"Ayo, anak-anak, kita pemanasan dulu," ujar Pak Budi dengan semangat.

Mereka pun berbaris sesuai kelas masing-masing. Mew dan Gulf berdiri berjejeran karena menjadi pembatas kelas mereka. Mew tersenyum tipis, ia sesekali melirik ke arah Gulf.

Mew terkekeh pelan, ia melihat gerakan Gulf yang lucu ketika mengikuti instruksi gurunya. Gulf yang heran kenapa Mew terkekeh pun memandang Mew dengan bingung, sementara tubuhnya masih mengikuti instruksi. Mew yang melihat itu langsung mendatarkan wajahnya dan menatap ke arah depan.

Karena Gulf kurang fokus, kakinya terkilir dan hampir jatuh, tapi Mew dengan sigap menangkap tubuh Gulf dan mata mereka pun bertemu. Pandangan mereka terkunci untuk beberapa saat sebelum suara kedua teman Gulf menyadarkan mereka.

"GULF!" teriak Win dan Apo bersamaan dan berlari ke arah Gulf. Lantas Mew dan Gulf pun langsung tersadar dan memalingkan wajahnya. Gulf mencoba berdiri tapi tidak bisa, ia limbung dan Mew menangkapnya lagi.

"Lo ga papa, Gulf?" tanya Win dan Apo dengan nada khawatir.

"Tolong bawa Gulf ke UKS ya," ujar Pak Budi dengan nada serius kepada Win dan Apo. Mereka berdua mengangguk, lalu saat mereka berdua mau membantu Gulf berdiri, Mew dengan gesit langsung menggendong Gulf ala bridal style.

Gulf yang terkejut dan takut jatuh pun langsung mengalungkan tangannya ke leher Mew sambil memandang Mew dengan mata yang penuh kebingungan.

"Biar gw yang urus, kalian lanjutin aja," ujar Mew dengan nada tegas, lalu berjalan menuju UKS dengan Gulf di pelukannya.

Masih terkejut dengan perbuatan Mew, para murid tambah terkejut dengan penuturan Mew. Baru pertama kali ini Mew mau membantu siswa lain.

"Sudah-sudah, mari kita lanjutkan lagi," tegur Pak Budi dengan nada tenang.

Mew, yang dikenal karena sifatnya yang dingin dan pendiam, berjalan dengan tatapan datar yang menyiratkan ketegaran. Gulf, di sisi lain, merasa malu dan gugup, menyembunyikan wajahnya di dada bidang Mew. Banyak bisik-bisik dari siswa yang melihat mereka, ada yang terkejut, ada juga yang iri. Namun, Mew dengan sikap acuh tak acuh, terus berjalan menuju UKS dengan tenang.

Pintu UKS terbuka, dan dengan penuh kehati-hatian, Mew membaringkan Gulf di brankar.

Mew melihat sekeliling dengan rasa khawatir, mencari penjaga yang seharusnya bertugas, namun sepertinya penjaganya sedang istirahat.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang