CHAPTER 15

3.1K 220 0
                                    

Matahari terbit dengan malu-malu, sinarnya mulai mengusik Mew yang masih terlelap dalam mimpi indahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari terbit dengan malu-malu, sinarnya mulai mengusik Mew yang masih terlelap dalam mimpi indahnya.

"Eungh," lenguh Mew dengan suara serak, mengerjapkan matanya perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya pagi yang menyilaukan.

Ia menoleh ke samping, melihat Gulf yang masih terlelap dengan tenang, tubuhnya memeluk dirinya erat. Ada rasa hangat yang menyelinap dalam hati Mew melihat Gulf begitu damai.

Dengan gerakan pelan, Mew menarik tangannya yang terasa kram, berusaha agar tidak membangunkan Gulf. Ia memiringkan badannya, menopang kepalanya dengan sikunya, lalu menatap Gulf dengan tatapan penuh kekaguman.

Gulf terlihat sangat cantik dalam tidurnya, membuat hati Mew bergetar. Mew mengelus rambut Gulf yang hitam legam, lalu turun menuju mata yang berwarna coklat ketika terbuka, kemudian turun ke hidung bangir sang kekasih dan terakhir bibir merah yang sangat menggoda.

Mew mengelus bibir Gulf dengan lembut, ibu jarinya bergerak dengan penuh kasih. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Gulf, lalu menciumnya dengan lembut.

Cup. Kedua belah bibir itu bertemu hanya beberapa detik, kemudian Mew menjauhkan lagi wajahnya dan beranjak ke kamar mandi.

"Eunghh," lenguh Gulf, meraba kasur sebelahnya yang kosong. Ia membuka matanya perlahan, lalu menguceknya.

"Kakak," rengek Gulf dengan suara serak khas orang baru bangun.

Mew yang mendengar suara kekasihnya itu segera keluar dari kamar mandi dan menghampiri Gulf.

"Jangan di kucek, nanti merah matanya," ujar Mew, menurunkan tangan Gulf dengan lembut. "Kakak abis mandi sayang," tambahnya, sambil mengelus pipi Gulf dengan penuh kasih.

Gulf mengangguk, lalu memeluk leher Mew, menyembunyikan wajahnya di leher Mew yang hangat.

"Ayo bangun, terus sarapan," ajak Mew, sambil mengelus punggung Gulf dengan lembut.

"Hm," gumam Gulf dengan mata yang masih terpejam.

Mew terkekeh, lalu mencium pipi Gulf berkali-kali. Ia menggendong Gulf ala bridal style, membawanya ke kamar mandi.

"Mau kakak mandiin?" tanya Mew pada Gulf.

Gulf yang mendengar itu pun langsung membuka matanya dan memandang Mew dengan tatapan tajam.

"Ngga ih, mau mandi sendiri aja, kakak sana keluar," tolak Gulf.

Mew tertawa pelan, lalu keluar dari kamar mandi dan menyiapkan baju untuk Gulf.

☀️☀️☀️🌻🌻🌻
Setelah mandi, Gulf turun untuk mencari Mew. Ia mengernyitkan dahinya ketika tidak menemukan Mew di sekitar rumah.

"Eh Gulf? Udah rapi aja, nyariin Mew ya? Mew ada di taman belakang rumah," ucap Daddy Mew yang melihat Gulf tampak mencari sesuatu.

SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang