CHAPTER 13

93 44 2
                                    

Happy reading 🤗

-

-

-

•Fikri Al-Farizi

@FirdaFarihah_

***

"Lo Fisya kan?." Ucap seseorang yang baru saja menghampiri Fisya dan temannya.

Fisya menoleh kearah sumber suara yang kebetulan posisinya membelakangi seseorang tersebut. Fisya berbalik badan seketika ia terkejut melihat orang yang memanggil nya. Namun seseorang tersebut tidak sendirian melainkan bersama teman - temannya.

"Eh i-iya kak." Ucap Fisya sedikit gugup saat melihat kakak kelasnya.

"Akhirnya gue ketemu Lo lagi." Ucap seseorang itu.

"Emangnya ke-kenapa k-kak?." Ucap Fisya menetralkan detak jantungnya.

"Gue cuma mau ngomong, orang semalam yang hampir melecehkan Lo itu apakah dia anggota geng motor?." Tanya Alvan. Ya cowok yang menghampiri Fisya ialah Alvan.

Fisya mengangguk tanda menyetujui dengan ucapan Alvan, kakak kelasnya itu.

"WHATT!! HAMPIR DI LECEHKAN?." Ucap Anggun kaget. Ia pun turun dari motor Devan dan menghampiri sahabatnya.

"Kamu hampir di lecehkan Sya? Kok kamu gak bilang sama aku." Tanya Anggun.

"Gak penting buat di bahas." Ketus Fisya.

"Lo bilang ga penting? Gila Lo!! Lo yang hampir dilecehkan gitu di bilang ga penting." Saut Dafid.

"Lo apaan sih ikut - ikut mulu." Ucap Fisya.

"Heh gue temen Lo, tega Lo gak menganggapnya gue. Gue gini-gini juga gak rela temen gue hampir di lecehkan!!." Ucap Dafid dengan wajah yang merah padam menahan amarahnya.

"Sya Lo kalau ada apa-apa itu ngomong. Bukan Lo Pendem sendiri kek gitu. Kita disini semua temen Lo." Balas Hafiz.

"Iya Sya aku ini sahabat kamu, tapi kenapa kamu gak pernah cerita sama aku? Apa kamu gak nganggep aku itu sahabat kamu." Ucap Anggun lembut tanpa ada rasa marah. Namun berbanding terbalik dengan hatinya, ia marah sungguh marah melihat sahabatnya yang hampir dilecehkan.

Perkataan Anggun yang lembut itu tak teralihkan perhatiannya kepada seseorang yang sedari tadi melihat gerak gerik Anggun.

Seseorang itu kagum melihat sikapnya yang lemah lembut kepada seseorang apalagi ke sahabatnya.

"Gak salah gue jatuh hati." Batinnya.

Fisya menggelengkan kepalanya, "bukan gitu An."

"Trus?? Kenapa gak cerita?."

"Sya kan gue udah bilang semalem. Lo jangan pergi gitu kan akibatnya." Ucap Devan.

"Lo juga kenapa gak mau kita anter semalam." Lanjut Dafid.

"Kamu seharusnya cerita aja Sya." Saut Anggun.

FIKRI AL-FARIZI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang