CHAPTER 20

81 25 3
                                    

Happy reading 🤗

-

-

-

•Fikri Al-Farizi

@FirdaFarihah_

***

"Lo kenapa kemarin tolak Fikri An?." Tanya Fisya kepada sahabatnya yang tengah sibuk dengan bukunya.

"Gapapa." Jawab Anggun tanpa menoleh ke arah Fisya dan tetap dengan setia pada bukunya.

Fisya menghela nafasnya, "An seenggaknya Lo kalau di ajak ngomong tuh natap orang nya kek." Ucap Fisya mencoba lembut.

"Bentar Sya ini nanggung.." Ucap Anggun dengan tangan yang masih membolak-balikkan halaman buku.

Fisya berdecak sebal, "Lo tau arti menghargai itu apa?." Tanya Fisya yang mencoba sabar.

"Taulah." Jawab Anggun sama seperti sebelumnya.

Fisya mencoba meredamkan emosi nya, "Oke fine." Ucap Fisya santai.

Fisya pun meraih handphone nya yang tergeletak di atas meja dan memainkannya tanpa memperdulikan samping kanannya.

Anggun melirik ke arah sahabatnya yang tengah bermain dengan ponselnya itu merasa bersalah.

"Sorry Sya.. gue lagi galau dan ga bisa di ganggu." Batin Anggun.

Anggun pun beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kelas.

Fisya yang memandang sahabat nya keluar itu pun menatap heran, "Lo kenapa sih An?."

"Apa iya dia kepikiran tentang Fikri yang nembak dia? Berarti kalau gitu Anggun juga suka dong sama Fikri? Tapi kenapa harus nolak?." Batin Fisya bertanya - tanya.

Disisi lain.

Anggun berjalan keluar kelas dan tak sengaja berpapasan dengan adek kelasnya yang kemarin sempat mengungkapkan perasaan nya.

Anggun terdiam melihat adek kelasnya yang berjalan berlawanan arah dengan nya. Namun terlihat cowok itu tak acuh bahkan tak melirik sedikitpun kepada kakak kelasnya itu.

Anggun yang melihatnya seperti tak peduli itu merasa bersalah karena telah menolaknya kemarin. Tapi mau bagaimana lagi.. walaupun ia juga sedikit ada rasa pada adek kelasnya itu namun orang tuanya tak akan pernah memperbolekan dirinya pacaran.

"Em.. Fik." Sapa Anggun saat Fikri lewat pas di samping nya

Fikri yang awalnya tak peduli itu pun berhenti tanpa menoleh ke sumber suara.

"Kenapa?." Jawabnya dingin.

Anggun sedikit terkejut saat mendengar suara dingin adek kelasnya itu yang tak pernah ia dengar sebelumnya.

"Maaf." Hanya satu kata yang bisa ia ucapkan.

"Hm santai aja." Jawab Fikri kemudian ia pun meninggalkan kakak kelasnya tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Anggun yang melihat adek kelasnya pergi tanpa sepatah kata pun. Ia pun menghela nafasnya menghalau rasa sakit yang ada di dadanya.

"Maaf Mbak cukup hubungan kita sekedar adek kelas dan kakak kelas aja. Semoga Mbak Anggun bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik dari gue." Batin Fikri dan membalikkan badannya melihat ke arah kakak kelasnya yang berjalan menuju ke toilet.

Fikri tersenyum, "Walaupun rasa gue tak terbalaskan tapi gue bahagia Mbak pernah bersama dengan Mbak Anggun, walaupun hanya sebentar." Ucap Fikri.

Fikri pun melanjutkan jalannya menuju ke kelasnya.

FIKRI AL-FARIZI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang